Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Upaya pemerintah menimbun stok pangan menjelang bulan Ramadhan menimbulkan persaingan dengan para pedagang di pasar.
Saat ini, Perum Bulog tengah gencar menyerap gabah dari petani dan beras dari industri penggillingan kecil di sejumlah daerah.
Karena itu, terhitung sejak 10 Mei 2016, penyerapan bulog mencapai sekitar 2 juta ton gabah. Bulog menargetkan penyerapan gabah bisa mencapi 2,5 juta ton pada semester pertama tahun ini
Direktur Pengadaan Bulog Wahyu mengatakan sejak awal tahun hingga pekan pertama bulan Mei 2016, Bulog telah menyerap 995.000 ton beras.
Jumlah ini meningkat sekitar 51% dari periode sama tahun lalu yang hanya 655.000 ton beras. "Bila dibandingkan tahun lalu, penyerapan beras Bulog tahun ini meningkat signifikan," ujar Wahyu, Selasa (10/5).
Wahyu menjelaskan, penyerapan yang 2 juta ton itu dalam bentuh gabah, namun setelah dikonversi ke beras berada di angka sekitar 995.000 ton beras.
Dengan penyerapan yang tinggi itu, maka sampai saat ini stok beras Bulog mencapai 1,98 juta ton dan 260.000 ton di antara merupakan beras komersial. Dengan stok sebesar ini, maka pasokan pangan selama lebaran diprediksi akan terpenuhi.
Untuk meningkatkan penyerapannya, Bulog juga tengah menjalin kerjasama dengan sejumlah BUMN pangan. Sebab, dari segi infrastruktur Bulog masih kekurangan dalam hal mesin penggilingan.
Karena itu, Bulog sudah bekerjasama dengan PT Pertani Persero untuk menggunakan mesin penggilingan beras dan memberi gabah atau beras dari Pertani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News