kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bulog impor daging 10.000 ton dari Selandia Baru


Jumat, 28 Agustus 2015 / 18:00 WIB
Bulog impor daging 10.000 ton dari Selandia Baru


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Mesti Sinaga

JAKARTA. Pemerintah berencana menugaskan Perum Bulog mengimpor daging sapi sebanyak 10.000 ton dari New Zealand (Selandia Barua). Adapun jenis daging yang akan diimpor adalah prime cut.

Kementerian Perdagangan (Kemdag) telah mengajukan usul impor daging oleh Bulog tersebut kepada Kementerian BUMN.

Nantinya, Bulog harus meminta rekomendasi impor dari Kementerian Pertanian (Kemtan) untuk menghitung berapa persis kebutuhan daging impor.

Penugasan Bulog untuk mengimpor sapi ini akan dibahas oleh Kemtan dan Kemdag dalam waktu dekat.

Menurut Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Muladno Basar, ijin impor daging sapi kepada Bulog belum terbit. Saat ini, prosesnya masih pada tahap usulan dari Kemdag kepada BUMN untuk menugaskan Bulog.

Besaran volume ijin impor itu pun akan dibahas kembali oleh Kemdag dan Kemtan pada pekan depan.

"Surat usulan ijin impor ke Bulog baru tadi saya baca dan di situ hanya disebutkan 10.000 ton," ujar Muladno di Kemtan, Jumat (28/8).

Muladno mengatakan, pemerintah memilih mengimpor daging sapi dari New Zealand karena harganya lebih murah ketimbang dari Australia.  Namun, Muladno mengelak ketika ditanya berapa perbedaan harga dari kedua negara.

Sejauh ini, belum ada pembahasan serius mengenai impor daging sapi tersebut. Namun terkait volume impor, Kemtan dan Kemdag telah mulai membahas kalibrasi data, nilai angka konsumsi per kapita per tahun.

Muladno berharap, setelah ada pembahasan dari dua kementerian, akan segera diputuskan berapa volume yang dibutuhkan.

Kalau semua lancar, imbuh Muladno, maka keputusan memberikan izin impor kepada Bulog akan diambil pekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×