kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,77   12,46   1.37%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendag & Mentan tak satu suara soal impor sapi


Kamis, 20 Agustus 2015 / 11:33 WIB
Mendag & Mentan tak satu suara soal impor sapi


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Pemerintah kembali mengeluarkan kebijakan kontroversi. Setelah membatasi kuota impor untuk kuartal III-2015 hanya 50.000 ekor dari permintaan 250.000 ekor, kini pemerintah berencana menambah kuota impor sapi sebanyak 200.000 ekor-300.000 ekor.

Rencana itu diungkapkan Menteri Perdagangan hasil reshuffle kabinet pada 12 Agustus lalu, Thomas Trikasih Lembong. Menurut menteri yang akrab disapa Tom Lembong ini, pemerintah berencana menambah alokasi impor sapi untuk sisa akhir tahun atau triwulan IV-2015 sebanyak 200.000 ekor-300.000 ekor.

Tambahan kuota impor sapi ini bertujuan untuk menekan lonjakan harga daging di dalam negeri yang sempat menembus Rp 120.000-Rp 140.000 per kilogram (kg). Harapannya, harga daging sapi bisa stabil Rp 100.000 per kg. "Saya dan Menteri Pertanian sudah bicara dan siap mengguyur pasar daging," katanya, Selasa (18/8).

Namun, rencana Tom itu tak sejalan dengan fakta ketersediaan sapi di dalam negeri. Pasalnya, pada Kamis pekan lalu (13/8), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah kandang tempat penggemukan sapi (feedloter) di sekitar Jabodetabek.

Salah satu lokasi feedloter yang disidak ialah milik PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM). Lokasi feedloter ada di Jalan Tanjung Burung, Desa Kandang Genteng Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten. Selain itu, feedloter milik PT Pasir Putih di Cianjur, Jawa Barat, yang masih satu grup dengan PT Widodo Makmur.

Dari hasil sidak di dua tempat tersebut, Kemtan mencatat ada pasokan sapi sebanyak 40.000 ekor yang bisa menutupi kebutuhan sapi di Jabodetabek untuk periode tiga bulan.

Bahkan, dari jumlah itu, ada sekitar 7.500 sapi yang siap potong pada Agustus ini. Di luar stok itu, 36 pengusaha feedloter telah menyatakan kesiapannya menurunkan harga sapi hidup menjadi sekitar Rp 38.000 per kg. Sebelumnya, feedloter menjual sapi hidup ke rumah potong hewan berkisar Rp 42.000-Rp 45.000 per kg.

Dus, kebijakan menteri perdagangan anyar ini bisa menimbulkan polemik. Apalagi, pada bulan ini, Bulog juga telah mengantongi izin impor sapi sebanyak 50.000 ekor. Dengan dasar ini, saat ini, Menteri Pertanian belum memberikan lampu hijau terhadap rencana penambahan kuota impor sapi.

Menurut Amran, saat ini tidak perlu menambah kuota impor. Dia berdalih, pasokan sapi di kandang feedloter cukup memenuhi kebutuhan.Alhasil, Amran belum bisa memastikan apakah akan menyetujui tambahan kuota impor sapi seperti usulan Menteri Perdagangan. "Nanti kami diskusi lebih lanjut dengan beliau (Mendag). Kami akan hitung bersama," ujar Amran, Rabu (19/8).

Meski begitu, Amran mengakui, pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan Kemdag soal kebutuhan sapi nasional. Tapi, hingga kini belum ada keputusan final terkait tambahan kuota impor sapi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×