Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog sudah mengantongi izin impor daging kerbau sebanyak 100.000 ton untuk tahun 2020. Meski begitu, Bulog mengatakan belum merealisasikan impor tersebut karena terhalang India yang mengunci wilayahnya (lockdown).
"Kan impornya dari India, sementara India masih lockdown. Mudah-mudahan lockdown bisa segera selesai sehingga daging kerbau bisa segera masuk dan kebutuhan ramadan bisa terpenuhi," ujar Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaluddin Iqbal kepada Kontan, Selasa (14/4).
Baca Juga: Sudah kantongi izin, Bulog perkirakan gula impor mulai masuk akhir April 2020
Meski belum bisa merealisasikan impor daging tersebut, Awaluddin mengatakan Bulog masih memiliki pasokan daging kerbau yang merupakan hasil impor di tahun lalu.
Sehingga menurutnya kebutuhan masyarakat masih bisa dipenuhi lewat stok yang ada. Namun, dia mengatakan jumlah stok tersebut sudah tidak terlalu besar.
Lebih lanjut Awaluddin mengatakan, Bulog ditugaskan untuk mengimpor daging kerbau sebagai upaya untuk menstabilkan harga serta pasokan daging di masyarakat. Untuk izin impor daging kerbau tahun ini pun baru diterima pada pertengahan Maret 2020.
Baca Juga: Ini perubahan perilaku konsumen Indonesia saat pandemi corona
Dia juga mengatakan Bulog tidak menetapkan target tertentu untuk setiap pemasukan daging kerbau. Pasalnya konsumsi daging di dalam negeri pun cenderung sama setiap bulan, meski ada peningkatan permintaan di bulan-bulan tertentu, seperti saat puasa dan lebaran.
Nantinya, harga daging kerbau ini pun akan dijual sesuai dengan harga acuan yang ditetapkan Kementerian Perdagangan yakni sebesar Rp 80.000 per kg di tingkat konsumen.
Baca Juga: Perum Bulog targetkan penyerapan beras tahun 2020 sebesar 1,4 juta ton
Mengutip Reuters, India telah memperpanjang masa lockdown hingga 3 Mei 2020 melihat sudah ada 10.363 masyarakat di India yang sudah terinfeksi Covid-19, dengan korban meninggal sebanyak 339.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News