Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pertambangan, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), tengah berfokus menuntaskan dua proyek untuk menambah kapasitas produksi dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Direktur & Chief Investor Relations Officer BRMS, Herwin Hidayat mengatakan, saat ini BRMS masih berfokus untuk pengembangan proyek tambang emas di Palu dan pengembangan proyek tambang tembaga dan emas di Gorontalo, Sulawesi Utara.
Targetnya, untuk pembangunan pabrik pengolahan bijih emas berkapasitas 4000 ton bijih per hari di Palu bisa selesai pada semester kedua 2024. Sedangkan untuk pembangunan pabrik pengolahan bijih emas di Gorontalo berkapasitas 2000 ton bijih per hari akan rampung pada Juni 2026.
"Adapun untuk rencana akuisisi aset baru masih belum ada yang spesifik sampai saat ini, namun demikian tetap akan kami explore lebih lanjut selama dapat menambah nilai bagi para pemegang saham BRMS," ungkapnya kepada KONTAN saat ditanya soal kemungkinan akuisisi tambang, Senin (7/1).
menyelesaikan pembangunan pabrik pengolahan bijih emas di Gorontalo berkapasitas 2000 ton bijih per hari di Juni 2026.
Herwin menuturkan, pada kuartal pertama tahun ini, produksi emas BRMS dari anak usahanya, Citra Palu Minerals, sudah mencapai 9,623 troy oz (299 kg) emas. Target BRMS pada tahun 2024 bisa mencapai lebih dari 35,000 troy oz produksi emas. Jika terwujud, capaian ini sudah jauh lebih besar dari produksi emas pada tahun 2023 yang sebesar 23,270 troy oz emas.
Baca Juga: Harga Emas Naik 4% di Kuartal Kedua, BRMS Optimistis Kinerja Terjaga
BRMS optimistis permintaan emas dunia di tahun 2024 masih tetap tinggi karena beberapa faktor. Pertama, kondisi geopolitik yang masih tidak menentu. Hal ini membuat emas masih menjadi safe haven dan mendorong permintaan logam mulia ini.
Kedua, banyak negara yang mulai mengganti dolar Amerika Serikat dengan mata uang negara masing-masing sebagai cadangan devisa. Sehingga, akumulasi pembelian emas dilakukan untuk memperkuat mata uang negara masing-masing.
Ketiga, ada kelebihan permintaan atas pembelian produk emas kami hingga saat ini.
Adapun, BRMS menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini sebesar US$ 150 juta. Tahun lalu, perusahaan merealisasikan belanja modal sebesar US$ 125 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News