kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.267.000   -15.000   -0,66%
  • USD/IDR 16.638   8,00   0,05%
  • IDX 8.166   73,60   0,91%
  • KOMPAS100 1.140   14,92   1,33%
  • LQ45 837   14,10   1,71%
  • ISSI 284   1,36   0,48%
  • IDX30 440   7,08   1,63%
  • IDXHIDIV20 508   9,69   1,94%
  • IDX80 129   2,21   1,75%
  • IDXV30 138   1,87   1,37%
  • IDXQ30 140   1,63   1,17%

Bumi Resources Minerals (BRMS) Genjot Kapasitas Pabrik Emas Poboya hingga 6.000 Ton


Rabu, 29 Oktober 2025 / 15:38 WIB
Bumi Resources Minerals (BRMS) Genjot Kapasitas Pabrik Emas Poboya hingga 6.000 Ton
ILUSTRASI. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) terus memperkuat kapasitas produksinya seiring dengan meningkatnya permintaan dan harga emas global. Foto: Dok.Bumi Resources Minerals


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) terus memperkuat kapasitas produksinya seiring dengan meningkatnya permintaan dan harga emas global. BRMS tengah meningkatkan kapasitas pabrik carbon in leach (CIL) pertama di Poboya, Palu, dari 500 ton menjadi 2.000 ton bijih per hari.

Proses peningkatan kapasitas tersebut telah dimulai sejak pertengahan 2025 dan ditargetkan rampung pada semester II-2026. Selama proses tersebut berlangsung, pabrik CIL pertama berhenti beroperasi sementara. 

Namun, BRMS memastikan bahwa pabrik CIL kedua telah mampu beroperasi secara stabil dengan kapasitas rata-rata 4.500 ton bijih per hari sejak pertengahan 2025 untuk memitigasi penghentian sementara pabrik CIL pertama.

Baca Juga: Harga Emas Melonjak, Laba BRMS Melesat 129% pada Kuartal III-2025

Direktur PT Citra Palu Minerals (CPM), Agus Sitindaon, yang bertanggung jawab atas operasional pabrik dan kegiatan penambangan di Poboya, menjelaskan bahwa kinerja pabrik CIL kedua meningkat karena karakteristik bijih yang lebih mudah diolah.

“Jenis bijih dan batuan di lokasi tambang kami tidak terlalu keras seperti perkiraan sebelumnya. Kondisi ini memungkinkan pabrik CIL kami memproses bijih dengan lebih cepat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (29/10/2025).

Agus menambahkan, peningkatan kapasitas pabrik CIL pertama menjadi 2.000 ton bijih per hari ditargetkan selesai pada Oktober 2026.

“Dengan beroperasinya kedua pabrik CIL tersebut, total kapasitas pengolahan bijih di Poboya akan mencapai sekitar 6.000 ton per hari mulai akhir 2026 atau awal 2027,” kata Agus.

Selain memperluas kapasitas pengolahan, BRMS juga mencatat kemajuan signifikan dalam pembangunan proyek tambang emas bawah tanah di Poboya, Palu. 

Hingga Agustus 2025, pembangunan portal atau pintu masuk ke mulut tambang telah rampung, sementara terowongan (decline) bawah tanah sudah mencapai lebih dari 350 meter dari pintu masuk tambang.

Baca Juga: Bumi Resources Minerals (BRMS) Targetkan Kenaikan Produksi Emas Mulai Tahun 2028

Kontraktor tambang PT Macmahon Indonesia menargetkan tambang bawah tanah tersebut dapat mulai beroperasi pada pertengahan 2027. 

Hingga kuartal III-2025, BRMS mencatatkan kinerja yang positif dengan membukukan pendapatan sebesar US$ 183 juta, tumbuh 69% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 108 juta.

Kenaikan penjualan tersebut turut mengerek laba usaha BRMS sebesar 144% dari US$ 28 juta pada tahun sebelumnya menjadi US$ 69 juta per September 2025. Adapun laba bersih juga meningkat 129%, dari US$ 16 juta menjadi US$ 37 juta.

Selanjutnya: Kurs Rupiah Melemah ke Rp 16.617 Per Dolar AS pada Rabu (29/10)

Menarik Dibaca: Promo Indomaret Harga Spesial sampai 3 November 2025, Samyang-Listerine Diskon 20%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×