Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) berupaya memaksimalkan pendapatan pra penjualan alias marketing sales di sisa tahun ini. Harapannya, target marketing sales yang sebesar Rp 10 triliun dapat tercapai di akhir tahun nanti.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan, industri properti nasional menghadapi kondisi pasar yang cukup menantang sejak awal tahun 2025. Meski demikian, BSDE tetap berusaha untuk mencapai angka marketing sales Rp 10 triliun, naik tipis dari Rp 9,72 triliun di tahun 2024.
Hingga semester I-2025, BSDE telah mencapai marketing sales sebesar Rp 5,08 triliun atau setara 51% dari target tahun ini. Pencapaian itu terdiri atas, penjualan residensial Rp 2,18 triliun, komersial Rp 2,26 triliun, dan tanah proyek JV senilai Rp 629 miliar.
“Di semester I-2025 sudah mencapai 51%, ini memberikan sinyal bahwa kami masih on track untuk mencapai ke Rp 10 triliun. Kami tetap optimis Rp 10 triliun itu bisa kami capai dengan berbagai strategi yang ada, meskipun dengan kondisi ekonomi makro dan global yang sangat cepat berubahnya,” ungkap Hermawan, dalam Paparan Publik Virtual, pada Senin (8/9).
Baca Juga: Bos Bumi Serpong Damai (BSDE) Beli 3,29 Juta Saham Perusahaan, Total Rp 3 Miliar
Dia melanjutkan, perpanjangan insentif PPN DTP 100% yang dikucurkan pemerintah juga turut mendorong pertumbuhan sektor properti di tengah lesunya pasar saat ini.
Manajemen BSDE mencatat, produk PPN DTP perseroan memiliki porsi marketing sales sebanyak 16% atau setara Rp 800 miliar dari total marketing sales di semester I-2025.
Di sisi lain, Bumi Serpong Damai juga sudah menyiapkan sejumlah proyek baru yang akan diluncurkan pada paruh kedua.
BSDE berencana untuk meluncurkan produk ruko di BSD City serta hunian di proyek Grand Wisata dan proyek Kota Wisata.
Sementara itu, Hermawan menyebutkan bahwa BSDE saat ini tidak memiliki proyek apartemen yang masih dikembangkan. Dengan demikian, perseroan akan fokus menghabiskan stok unit apartemen yang ada dari pengembangan proyek pada tahun sebelumnya.
“Kami juga tidak ada apartemen yang sedang dikembangkan, yang bisa menjadi slow moving stock. Kami berusaha menjual stok-stok apartemen yang sudah kami bangun pada tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.
Hingga Juni 2025, BSDE mengelola cadangan lahan lebih dari 4.380 hektare senilai Rp17,55 triliun, dengan porsi terbesar berada di BSD City. Aset ini akan menjadi fondasi pertumbuhan jangka panjang BSDE.
Dari sisi kinerja keuangan, pada semester I-2025, BSDE membukukan pendapatan usaha sebesar Rp6,39 triliun. Pendapatan tersebut didominasi oleh penjualan unit rumah, lot tanah dan strata title sebesar Rp5,55 triliun atau 86,81% dari total pendapatan usaha.
Kontribusi Pendapatan Usaha terutamanya berasal dari 87% yang merupakan pendapatan pengembangan (residensial, komersial dan lot tanah), sedang 13% berasal dari pendapatan berulang (recurring income) seperti pengelolaan gedung, sewa dan lainnya.
Baca Juga: Turun 16,09%, Bumi Serpong Damai (BSDE) Catat Kontribusi Hunian Rp 2,19 Triliun
Untuk kinerja Laba Bersih konsolidasian tercatat sebesar Rp1,29 triliun hingga semester I–2025.
“Capaian ini mencerminkan keberhasilan BSDE dalam mengelola sekaligus memasarkan portofolio unggulan, khususnya produk residensial dan komersial,” tutup Hermawan.
Selanjutnya: Jaga Daya Beli, Pemerintah Bakal Pertebal Bansos di Semester II-2025
Menarik Dibaca: 15 Makanan Diet Sebagai Pengganti Nasi untuk Menurunkan Berat Badan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News