Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Deputi Kementrian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang Agroindustri, Agus Pakpahan mensinyalir adanya peralihan gula rafinasi menjadi gula konsumsi oleh industri makanan dan minuman. Sehingga stok gula konsumsi di gudang PT Perkebunan Nusantara (PTPN) menipis hingga 250.000 ton hingga akhir tahun. Padahal jumlah stok ini hanya cukup untuk memenuhi stok satu bulan kebutuhan gula.
"Biasanya gula konsumsi tidak laku keras seperti ini. Sekarang seluruh gula di gudang PTPN dan RNI laku keras. Kami menduga adanya peralihan gula sehingga gula konsumsi diambil menjadi gula industri," ujar Agus saat menghadiri rapat kerja dengan DPR Komisi VI, Rabu Malam (26/08).
Agus melanjutkan harga gula internasional yang saat ini mahal membuat industri makanan minuman mengalihkan gulanya dari impor gula rafinasi menjadi gula lokal konsumsi. Hal ini terlihat karena gudang-gudang gula rafinasi impor masih menumpuk. Ia menjelaskan konsumsi gula domestik hanya 2,5 juta ton sedangkan produksi gula mencapai 2,6-2,8 juta ton. Sehingga seharusnya stok gula konsumsi mampu memenuhi kebutuhan gula masyarakat.
Untuk itu, hari ini Agus akan menggelar rapat koordinasi dengan semua pihak yang terlibat baik dari PTPN maupun pedagang-pedagang gula di luar BUMN. Agus mengaku rapat koordinasi ini untuk mencari jalan keluar (solusi) untuk menurunkan harga gula yang saat ini melangit. Karena di musim giling seharusnya harga gula tidak mahal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News