Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar mendorong kepada perusahaan plat merah minyak dan gas, PT Pertamina (Persero) untuk menambah saham di proyek Donggi Senoro.
Sayangnya, Mustafa tidak mengatakan berapa besar Pertamina akan menambah saham di proyek tersebut. Mustafa hanya meminta kepada Pertamina untuk mengambil saham milik asing, bukannya perusahaan dalam negeri.
“Saya belum tau tapi saya harap medco tetap jadi. kalaupun berkurang ya dari asing. kalau sesama nasional kan lebih bagus,” kata Mustafa.
Menurut Mustafa, Pertamina memiliki dana yang cukup untuk mencaplok saham tersebut. Nantinya, Pertamina akan menhimpun dana dari obligasi, pinjaman perbankan dan lembaga-lembaga pembiayaan luar negeri.
“Dananya dari menerbitkan obligasi kemudian dari perbankan dan juga dari lembaga-lembaga pembiayaan luar negeri. saya kira cukup kreatif dan cukup besar penggalangan dana untuk bisnis strategis donggi senoro. saya kira ini menarik,” kata Mustafa.
Mustafa menilai, keputusan alokasi gas untuk domestik sebesar 30% tidak bakal menuali masalah. Soalnya, banyak peminat domestik yang akan menyerap gas dari proyek tersebut. “Pabrik pupuk, PLN bahkan PGN juga berminat untuk menjadi trader,” kata Mustafa.
Asal tahu saja, tarik ulur pembahasan proyek Donggi Senoro akhirnya selesai juga. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Darwin Zahedy Saleh sudah meneken surat keputusan pengalokasian gas Donggi Senoro sebesar 25-30% untuk domestik. Sisanya akan dipergunakan untuk ekspor dengan mempertimbangkan faktor keekonomian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News