kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cabai Menggeliat, Harga Gula Bertahan


Jumat, 11 September 2009 / 08:40 WIB
Cabai Menggeliat, Harga Gula Bertahan


Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Harga cabai alias cabe terus merangsek sejak akhir Agustus. Padahal harga kebutuhan pokok lain, seperti gula dan daging sapi, cenderung bertahan, bahkan sedikit turun.

Data nasional dari Departemen Perdagangan (Depdag) memperlihatkan, harga cabai naik dari Rp 14.864 per kilogram (kg) di Agustus 2009 menjadi Rp 16.079 per kg di awal September ini. Berdasarkan pantauan Depdag, harga cabai berpotensi naik lebih tinggi lagi.

Jimmy Bela, Direktur Bina Pasar dan Distribusi Depdag mengatakan, sebagai komoditas musiman harga cabai dipengaruhi faktor musim. Saat ini, harga cabai melejit karena sedang tidak memasuki masa panen. "Kami akan coba koordinasi dengan Departemen Pertanian untuk kondisi pasokannya," kata Jimmy, Kamis (10/9).

Dari beberapa bahan kebutuhan pokok, cabai memang mengalami kenaikan harga tertinggi. Adapun harga gula yang sebelumnya naik tinggi, kini bertahan di Rp 10.041 per kg. Harga ini sedikit lebih rendah ketimbang harga gula di awal September 2009 yang sebesar Rp 10.055 per kg.

Harga gula tersebut mengindikasikan adanya harga kestabilan harga baru. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyebutkan, kecenderungan kenaikan harga gula sudah berhenti. "Walaupun tidak turun banyak, tapi harga gula sudah stabil," kata Mari.

Menurut Mari, penurunan harga gula terjadi karena harga gula di pasar internasional juga turun dibawah US$ 530 per ton, dari sebelumnya US$ 560 per ton. Alhasil, harga pelelangan gula di sentra gula Jawa Timur juga turun, dari Rp 8.600 per kg di awal puasa, menjadi Rp 8.000 per kg.

Namun Ketua Asosiasi Pengusaha Gula dan Terigu Indonesia (Apegti) Natsir Mansyur mengatakan, harga gula ini bisa bertahan hanya sampai Lebaran saja. "Jadi bukan karena harga gula stabil, tapi ini karena barang stok lama yang diberi harga Rp 7.200 per kg," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×