Reporter: Yudho Winarto | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Indonesia ternyata masih memiliki potensi cadangan minyak yang terdapat di cekungan-cekungan kaya minyak yang saat ini belum dieksplorasi. Diperkirakaan potensi cadangan minyak tersebut berjumlah sembilan miliar barel.
"Potensi itu hanya bisa dibuktikan kalau ada investasi dan teknologi," kata Menteri koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dalam peresmian sejumlah proyek Pertamina yang berlangsung di KRI Makassar 590, Kamis (6/12).
Hatta berharap, iklim investasi di sektor migas bisa lebih kondusif, supaya laju investasi di sekor ini bisa meningkat. Terlebih lagi, jika cadangan minyak bumi Indonesia yang saat ini tercatat sebanyak 4 miliar barel. "Perlu iklim investasi yang cukup baik," paparnya.
Hatta pun menyambut baik langkah-langkah peningkatan investasi pada sisi hulu melalui eksplorasi dengan perbaikan-perbaikan pada cost recovery. "Investasi terus meningkat melebihi 10% dari total investasi migas," katanya.
Jika hal tersebut bisa dipenuhi, pemerintah optimistis target produksi minyak sebesar 1 juta barel sebelum 2014 bisa terpenuhi. "Kami punya 62 cekungan yang harus dibuktikan dengan investasi dan teknologi untuk mencapai target tersebut," tegasnya.
Sebagai informasi, saban tahun terjadi penurunan produksi minyak mencapai 13%. Sampai dengan akhir 2012 ini diperkirakan lifting minyak hanya mencapai 894 ribu barel per hari. Kemudian tahun 2013 turun kembali menjadi 891 ribu barel.
Saat ini, di Indonesia terdapat 416 lapangan utama, namun baru 35%–40% cadangan yang terambil, sehingga pemerintah berusaha meningkatkan produksi dengan cara mengembangkan teknologi enchanced oil recovery (EOR) di lapangan-lapangan tua.
Baru beberapa kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang telah menerapkan EOR, antara lain Total E&P dan Chevron.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News