Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Semakin banyak perusahaan yang mencoba peruntungan di luar bisnis inti mereka. Salah satunya adalah PT Cahaya Sakti Investindo Sukses Tbk.
Perusahaan yang bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan depan ini memang sengaja memanfaatkan pencarian dana publik agar bisa mengepakkan sayap bisnis di bidang properti.
Maklum, sebelum berkecimpung di bisnis properti, perusahaan ini tadinya terjun di bidang properti terutama furnitur untuk keperluan kantor dan perusahaan. Lewat aksi tersebut, PT Cahaya Sakti Investindo Sukses Tbk bakal mengembangkan proyek properti terpadu di atas lahan 30 hektare di Bogor.
Tahap pertama, salah satu lini bisnis dari Olympic Group, yakni perusahaan furnitur dengan merek Olympic, akan mengembangkan lahan seluas enam hektare terlebih dahulu. Di atas lahan tersebut, Cahaya Sakti bakal menggarap proyek hunian jangkung sebanyak dua menara.
Selain itu juga ada properti komersial. Sayang, manajemen perusahan ini tidak merinci jenis produk properti komersial itu.
Menurut Lukas Maulana Jusuf, Direktur Keuangan PT Cahaya Sakti Investindo Sukses Tbk, pihaknya menargetkan proyek tahap pertama tersebut bisa rampung dalam jangka waktu tiga tahun ke depan.
" Dua tahun untuk proyek apartemen dan tiga tahun untuk mall atau pusat belanja," ujar Lukas, kepada KONTAN, Kamis (20/4).
Ia menargetkan, peresmian proyek tersebut bakal berlangsung dalam waktu dekat. Tapi ia tidak memberikan secara pasti waktunya. Namun tiang pancang pembangunan proyek tersebut bakal berlangsung pada 1 Agustus 2017 nanti.
Terkait target bisnis, perusahaan yang didirikan oleh pendiri Olympic yakni Au Bintoro ini membidik pra penjualan atau marketing sales sebesar Rp 250 miliar dari dua menara apartemen tersebut.
Sedangkan di tahap kedua, perusahaan ini akan membangun tiga menara apartemen. Selanjutnya beberapa proyek komersial,. Seperti hotel bintang empat, proyek rumah kantor atau Soho.
Ada lagi proyek rumah sakit. Menurut Lukas, proyek tahap kedua ini bakal mulai digarap pada tahun 2019 nanti.
Sayang, Lukas tidak merinci soal nilai investasi dari tahap pertama tersebut. Begitu pula proyek tahap kedua.
Namun, ia menyebutkan, dalam membangun keseluruhan proyek properti terpadu yang bernama Olympic City itu membutuhkan dana Rp 4,8 triliun.
Asal tahu saja, Cahaya Sakti menawarkan saham perdana ke BEI. Perusahaan ini menargetkan bisa meraup dana segar sekitar Rp 198 miliar dari hajatan tersebut.
Nantinya, sekitar 78% dari dana bakal dipakai untuk menambah modal kerja. Sedangkan 12% untuk membeli alat berat bagi keperluan bisnis properti dan sisanya untuk mengurangi beban utang perusahaan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News