kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

Canon kuasai 27% pasar kamera saku


Rabu, 21 Maret 2012 / 10:00 WIB
Canon kuasai 27% pasar kamera saku
ILUSTRASI. Tilang online di Solo mulai diujicoba, pelanggar langsung diproses. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/foc.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Demi menjaga pangsa pasar di segmen kamera saku digital, PT Datascrip selaku pemasok kamera Canon di pasar Indonesia terus unjuk gigi.
Tak tanggung-tanggung, Datascrip langsung melansir beragam kamera saku dari dua varian, yakni Power Shot dan Ixus. Untuk tipe PowerShot, yang jadi andalan Canon, Datascrip meluncurkan delapan seri kamera mulai dari A810, D20, hingga AX260HS dengan rentang harga Rp 925.000 hingga Rp 3,8 juta.

Untuk tipe Ixus, Datascrip menghadirkan empat seri tergres yakni Ixus 125 HS, Ixus 240 HS, Ixus 500 HS, dan Ixus 510 HS. Dengan rentang harga Rp 2, 7 juta - Rp 3,7 juta.

Fitur terbaru dari varian ini adalah adanya koneksi Wi-Fi pada Ixus 510 HS dan Ixus 240 HS. Dengan fitur ini, konsumen bisa memindahkan gambar ke kamera Canon lain yang juga kompatibel dengan akses Wi-Fi atau dengan perangkat gagdet semacam iPhone atau iPad.

Menurut Marketing Manager Image Communication Product Division Datascrip, Sintra Wong, beberapa produk memang sengaja disimpan untuk diluncurkan pada Mei nanti. Maklum, mulai Mei nanti biasanya merupakan masa belanja bagi masyarakat Indonesia, termasuk juga belanja kamera digital untuk musim liburan.

Imbas kenaikan BBM menurut Sintra tak terlalu berpengaruh lantaran masih ada produk kamera digital lama yang punya harga jauh lebih murah ketimbang model terbaru.

Melihat kondisi inil Sintra berani memprediksi, total penjualan kamera digital saku tahun ini berada dikisaran 1,1 juta - 1,2 juta unit. Ini akibat penyuka kamera saku terus membesar. Apalagi, fitur kamera ini saku juga kian memudahkan konsumen.

Persaingan ketat

Datascrip sendiri pasang target bisa menembus angka penjualan sebanyak 325.000 unit kamera digital saku. Tahun lalu, Datascrip berhasil menjual kamera saku digital sebanyak 280.000 unit. "Jumlah ini untuk seluruh kamera saku digital," katanya.

Dengan penjualan sebesar itu, Datascrip menargetkan tetap menguasai pangsa pasar kamera saku seperti tahun lalu yang sebesar 27% dari total pasar kamera saku.

Meski target penjualan naik, Sintra mengaku sulit untuk memperbesar kue pangsa pasar. Pasalnya, produk kamera digital juga makin banyak variannya. Selain itu, banyak ponsel punya kemampuan kamera yang tidak terlalu jauh berbeda. Jadi tidak heran target pangsa pasar kamera saku Canon tidak naik.

Untuk mencapai target penjualan ini, Datascrip belum punya rencana menambah outlet penjualan. Saat ini mereka memilik dua outlet di Jakarta dan di Bandung. Selain itu Datascrip memiliki sekitar 100 reseller kamera Canon.

Larry Trihanda, Marketing Support PT Alta Nikindo, distributor kamera Nikon mengangguk setuju dengan Sintra bahwa bisnis kamera digital masih tetap tumbuh dan menjanjikan tahun ini. Makanya, distributor kerap menelurkan produk baru. "Persaingan makin ketat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×