Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) bersiap memangkas target bisnis tahun ini. Soalnya, berdasarkan pencapaian kinerja semester I-2016, bisnis konstruksi masih kurang menggembirakan.
Di periode ini, pendapatan ADHI hanya Rp 3,1 triliun atau berkurang 2,5% dari Rp 3,2 triliun pada semester I-2015) . Begitu pula laba juga terdiskon 21%, dari Rp 70 miliar ke Rp 55 miliar. Padahal, ADHI menargetkan pendapatan Rp 20 triliun hingga akhir 2016.
Melihat hasil ini, manajemen Adhi Karya akan merevisi target bisnis. "Ada rencana revisi target tapi ini masih tahap proses," kata Ki Syahgolang Permata, Sekretaris Perusahaan Adhi Karya kepada KONTAN, Jumat (29/6).
Karena semua rencana revisi belum final, Ki Syahgolang belum bisa memberi perkiraan revisi target bisnis ADHI di akhir tahun ini. Ia hanya menegaskan bahwa keputusan revisi ini akan dilakukan dalam waktu dekat.
Revisi target pendapatan tesebut setelah perusahaan ini melihat minimnya prospek perolehan kontrak hingga akhir tahun. Seperti kita tahu, sebelumnya, perusahaan ini menargetkan meraup kontrak anyar hingga Rp 25 triliun sepanjang tahun ini. "Saat ini perolehan kontrak baru hingga Juni lalu baru mencapai Rp 6 triliun," katanya.
Pencapaian tersebut masih jauh panggang dari api lantaran kurang dari seperempat target. Pun demikian Ki Syahgolang masih enggan memberikan perincian berapa target realistis perolehan kontrak baru yang akan didapatkan perusahaan pelat merah ini.
Salah satu penyebab minimnya kontrak baru ini salah satunya lantaran ada beberapa proyek yang tertunda pelaksanaan lelangnya. Walhasil, kontrak baru yang semula dijadwalkan bisa diperoleh pada semester I-2016 dan semester II-2016 diprediksi bakal molor. Manajemen Adhi juga tak bisa memerinci apakah tender-tender yang sedang mereka ikui ini bisa dimenangkan.
Salah satunya proyek yang molor adalah proyek kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Jabodetabek. Penundaan terjadi lantaran harus menyamakan spesifikasi rel. Proyek ini pun tertunda hingga September 2016. Padahal proyek ini bisa terlaksana semester I-2016.
Kini manajemen Adhi hanya bisa berharap beberapa proyek yang tertunda tersebut bisa segera terealisasi di semester kedua tahun ini agar target tak meleset jauh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News