Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Era digital di Indonesia semakin tampak di kuartal II-2018. Berdasarkan International Data Corporation (IDC) Quarterly Mobile Phone Tracker, penjualan smartphone di Indonesia mencapai 9,4 juta unit di kuartal II, tumbuh 22% kuartal ke kuartal dan 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka tersebut menandai penjualan tertinggi yang pernah ada.
Lima besar pemain terus mendominasi pasar smartphone lokal dengan penguasaan pangsa pasar lebih dari 85%. Produsen yang mencatatkan lonjakan tertinggi adalah Xiaomi, dengan pertumbuhan year on year sebesar 838,8% pada kuartal II-2018, hanya terpaut penguasaan pasar sebesar 2% dari sang pemimpin, Samsung. Kini produsen asal China itu menguasai pangsa pasar 25%, sedangkan Samsung di urutan pertama dengan penguasaan pasar 27%. Padahal di kuartal I-2017, penguasaan pasar Xiaomi baru 3%.
Salah satu lonjakan Xiaomi adalah harga terjangkau dan memiliki pabrik di Indonesia."Tujuan kami selalu mengedepankan visi dalam menghadirkan produk luar biasa dengan harga sebenarnya agar semua orang dapat menikmati manfaat teknologi," terang Steven Shi, Head of Xiaomi South Pacific Region, Xiaomi Indonesia Country Manager, dalam rilis, Jumat (7/9).
Risky Febrian, Market Analyst IDC Indonesia., menjelkaskan Xiaomi, yang menghadapi berbagai tantangan pertumbuhan di masa lalu, telah muncul menjadi kuda hitam di pasar smartphone Indonesia. "Meskipun kampanye pemasaran Xiaomi minim dan margin tipis untuk mitra distribysi, mampu memasok handset dengan harga kompetitif ke pasar," kata Risky. Strategi Xiaomi berbeda dengan OPPO dan Vivo,yang mengusung kampanye pemasaran agresif dan margin keuntungan tinggi bagi distributor. Di kuartal II-2018, harga jual rata-rata ponsel OPPO dan Vivo sekitar US$ 220, sementara Xiaomi sekitar US$ 130.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News