Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cargill berkomitmen menghadirkan pasokan kakao yang transparan dan berkelanjutan. Pasalnya, pabrikan makanan dan minuman serta konsumen saat ini sudah mulai konsen dengan standar produksi barang yang mereka beli, termasuk kakao.
Salah satu langkah yang dilakukan Cargill sebagian dari transparansi dan keberlanjutan tersebut adalah meningkatkan kehidupan petani dan komunitas petani dari lima negara asal sumber coklat yakni Brasil, Kamerun, Pantai Gading, Ghana dan Indonesia.
Upaya Cargill tersebut tertuang di Cargill Cocoa & Chocolate 2018-2019 Sustainability Progress Report.
Baca Juga: GIMNI sebut anggotanya patuhi protokol kesehatan & distribusikan bantuan cegah corona
ā€¯Sustainability Progress Report ini, menyoroti bagaimana upaya Cargill menggunakan teknologi untuk menghubungkan setiap titik dalam rantai pasokan kakao," kata Harold Poelma, Presiden Cargill Cocoa & Chocolate dalam keterangan resminya dikutip Kamis (4/6).
Poelma mengatakan transparansi maksimum di sektor kakao sangat penting untuk membuat kemajuan nyata dalam menjamin keberlanjutan sektor ini.
Tidak hanya membantu petani kakao, keluarga, dan komunitasnya menjadi makmur, tetapi juga membantu melindungi planet. Dengan bekerja sama dengan mitra, Cargill yakin dapat terus membuat langkah besar dalam mencapai sektor kakao yang berkembang.
Baca Juga: Petani dan trader meragukan perjanjian dagang AS-China Fase 1, ini sebabnya
Melalui Cargill Cocoa Promise, Cargill menyadari peluang yang ditawarkan oleh teknologi dalam mengembangkan bisnisnya seperti e-money, pemetaan GPS dan pengumpulan data digital, yang memungkinkan transparansi lebih besar tentang bagaimana kakao ditanam dan bersumber dari petani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News