kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cargill tambah 20% produksi pakan ternak


Rabu, 12 Juli 2017 / 21:00 WIB
Cargill tambah 20% produksi pakan ternak


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Cargill Indonesia menargetkan peningkatkan produksi pakan ternak tahun ini. Bila pada tahun 2016 Cargill mencatat produksi pakan ternak mencapai sekitar 500.000 ton, maka pada tahun 2017, perusahaan berinduk di Amerika Serikat (AS) ini menargetkan produksinya naik 20% menjadi 600.000 ton.

Optimisme tersebut tak terlepas dari mulai beroperasinya pabrik baru di Pasuruan, Jawa Timur berkapasitas 100.000 ton per tahun. Direktur Cargill Indonesia Arief Susanto mengatakan, pabrik pakan ternak anyar ini sudah mulai beroperasi dan diharapkan berkontribusi menambah produksi pakan ternak perusahaan di 2017.

"Pabrik baru yang beroperasi ini dilengkapi dengan banyak fasilitas pengering dan Silo yang tidak dimiliki pabrik lainya," ujarnya kepada KONTAN, belum lama ini.

Arief bilang, Cargill masih fokus memproduksi pakan ternak unggas. Pakan ternak unggas saat ini menguasai sekitar 80% dari total produksi pakan ternak perusahaan setiap tahun. Kemudian disusul pabrik pakan ikan dan sapi. Ia mengatakan pihaknya masih terus berupaya meningkatkan produksi pakan ternak milik perusahaan karena potensi pasar pakan ternak dalam negeri masih besar.

"Apalagi kebutuhan akan protein Indonesia itu rata-rata naik 10% per tahun, jadi masih ada prospek untuk mengembangkan pabrik pakan ternak lagi," terangnya.

Untuk memenuhi kebutuhan pasokan pabrik pakan ternak miliknya, Cargil membutuhkan rata-rata 150.000 ton hingga 200.000 ton jagung per tahun. Sebanyak 70% kebutuhan jagung dipenuhi dari dalam negeri, 30% sisanya dari impor.

Namun, pasca pemerintah menutup peluang impor jagung, Arief bilang, Cargill membeli jagung dari distributor. Mereka tidak bisa langsung membeli dari petani jagung karena belum memiliki mesin pengering. Padahal perusahaan membutuhkan jagung dengan kadar air tertentu yang hanya dipenuhi oleh distributor yang telah memiliki mesin pengering.

Arief mengklaim, saat ini Cargill menguasai pangsa pasar 5%-6% dari total kebutuhan pakan ternak nasional yang mencapai 13 juta ton per tahun. Untuk itu potensi pengembangan produksi pakan ternak milik perusahaan masih terbuka lebar. Cargill juga masih terus menjajaki peluang mengembangkan pabrik pakan miliknya agar dapat meningkatkan pangsa pasar pakan ternaknya di Indonesia. "Prospek bisnis pakan ternak masih bagus," tutupnya.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×