kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cargill tambah kapasitas produksi pakan


Selasa, 13 September 2016 / 06:00 WIB
Cargill tambah kapasitas produksi pakan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bisnis pakan ternak PT Cargill Indonesia bakal terus berkembang tahun depan. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) ini tengah membangun pabrik pakan ternak baru berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur.

Pabrik anyar ini memiliki kapasitas 100.000 ton per tahun dan ditargetkan mulai beroperasi awal tahun 2017. Dengan beroperasinya pabrik baru tersebut, kapasitas produksi pakan ternak milik Cargill akan bertambah dari tahun ini sebesar 300.000 ton menjadi 400.000 ton.

Menurut Direktur Cargill Indonesia Arief Susanto, pembangunan pabrik pakan ternak di Pasuruan ini sudah mencapai 70% hingga 80%. Karena itu, Cargill menargetkan awal tahun depan pabrik ini sudah bisa beroperasi.
"Pengoperasian pabriknya akan bertahap, untuk tahap pertama produksinya sekitar 30%-40% dari total kapasitas produksi pabrik," ujar Arief akhir pekan lalu.

Arief menjelaskan, saat ini, Cargill memiliki enam pabrik pakan ternak di Indonesia. Pabrik pakan ternak itu terletak di Deli Serdang, Sumatera Utara; Balaraja, Banten; Gunung Putri, Jawa Barat; Semarang, Jawa Tengah; Pasuruan, Jawa Timur, dan Makassar, Sulawesi Selatan.

Total kapasitas produksi pabrik pakan yang sudah beroperasi sekitar 300.000 ton per tahun dan hampir semua kapasitas produksi itu sudah terpakai.

Menurut Arief, pabrik pakan di Pasuruan merupakan salah satu pabrik pakan yang kapasitasnya besar. Total investasi pembangunan pabrik pakan ini mencapai US$ 37 juta atau hampir Rp 500 miliar.

Pembangunan pabrik pakan baru ini karena perusahaan pertanian besar di Negeri Paman Sam ini melihat pangsa pasar bisnis pakan ternak yang cukup besar di Indonesia, namun belum bisa tergarap secara maksimal.

Sementara itu, peningkatkan kebutuhan pakan ternak di Indonesia setiap tahun meningkat sekitar 10%. Untuk memenuhi kebutuhan pasokan pabrik pakan ternak tersebut, Cargil membutuhkan rata-rata 150.000 ton hingga 200.000 ton jagung per tahun.

Kebutuhan jagung tersebut dipenuhi dari sekitar 70% dari dalam negeri dan 30% sisanya impor. Namun, pasca pemerintah menutup peluang impor jagung, Cargill terpaksa bekerja keras menjalin kemitraan dengan petani jagung lokal agar kebutuhannya terpenuhi.

Salah satu pasokan jagung yang diandalkan Cargill adalah dari petani asal Mojokerto, Jawa Timur yang selama ini menjadi petani binaan mereka.

Arief optimistis, dengan kemitraan, kebutuhan jagung untuk pabrik pakan ternak Cargill bisa dipenuhi dari pasokan dalam negeri seluruhnya pada tahun depan. Arief menyebut dengan memaksimalkan bahan baku lokal, maka produk pakan akan lebih segar dan biaya transportasi relatif terjangkau ketimbang impor, yang harus melalui proses pengapalan selama beberapa bulan.

Untuk pakan ternak, Arief bilang Cargill hanya menguasai sekitar 5% pangsa pasar di Indonesia. Namun, ia berharap dapat porsi pangsa pasar ini bisa terus meningkat sesuai dengan permintaan pasar yang melonjak tiap tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×