Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
Indosat Ooredoo membukukan rugi bersih sebesar Rp 605,6 miliar atau naik sebesar Rp 313,1 miliar dibandingkan rugi bersih di TW1 2019 yang utamanya disebabkan oleh dampak penyesuaian organisasi dan rugi selisih kurs. Meskipun begitu, Indosat Ooredo belum bisa memprediksi kinerja pada kuartal II-2020.
"Sejauh ini Kami berada di posisi yang sesuai dengan rencana turnaround 3 tahun Perusahaan, berharap momentum positif ini akan terus berlanjut di triwulan yang akan datang. Kita semua saat ini sedang menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan Indosat Ooredoo telah mengambil langkah proaktif dan progresif untuk mendukung karyawan, pelanggan, dan komunitas kami di situasi menantang ini," ujar Turina.
Turina menambahkan, Indosat Ooredoo merupakan salah satu perusahaan pertama yang menerapkan cara kerja virtual untuk karyawan guna memastikan kesehatan dan keselamatan mereka.
Baca Juga: Solusi work from home, Indosat Ooredoo luncurkan CloudVoice
"Kami juga mempercepat rencana penggelaran jaringan kami untuk memastikan semua orang dapat tetap terhubung. Langkah-langkah juga telah diambil untuk mendukung kelangsungan bisnis pelanggan korporat kami," katanya.
Indosat Ooredoo juga terus mendukung inisiatif Pemerintah Indonesia untuk menghadapi masa sulit ini. Pihaknya tetap berkomitmen untuk mempercepat ekonomi digital Indonesia dengan memberikan dukungan untuk membantu negara kita mengatasi pandemi ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News