kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Cegah atap rumah bocor di musim hujan


Senin, 16 November 2015 / 15:56 WIB
Cegah atap rumah bocor di musim hujan


Reporter: rumahku.com | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Setelah mengalami kemarau panjang, memasuki bulan November 2015 Indonesia kembali diguyur hujan. Agak menenangkan memang, mengingat masyarakat tak perlu khawatir akan kekurangan air yang kerap terjadi di beberapa daerah. 

Masalahnya, apa Anda sudah benar-benar mempersiapkan kondisi rumah menghadapi musim hujan?

Salah satunya adalah pada bagian atap rumah. Bagian rumah yang satu ini sangat penting keberadaannya untuk menyangga kehidupan penghuni rumah di dalamnya.

Atap rumah seringkali mengalami permasalahan seperti kebocoran saat musim hujan. Itulah mengapa penting bagi Anda untuk memperhatikan kondisi atap rumah secara berkelanjutan.

Beberapa hal di bawah ini dapat Anda gunakan sebagai senjata untuk mencegah terjadinya kebocoran atap rumah di musim hujan :

1. Tidak curam

Ada beberapa atap rumah yang jika diperhatikan terlalu landai (tidak curam), tentu saja itu membuat air hujan mengalir lambat, dan jika terkena tiupan angin kencang, kemungkinan besar air tersebut akan masuk ke dalam rumah lewat celah-celah genteng.

Untuk mengatasinya, Anda perlu meningkatkan kecuraman atap rumah. Perlu diperhatikan, kemiringan atap yang ideal adalah antara 30 derajat sampai 40 derajat, jika terlalu curam, genteng rumah Anda malah melorot turun.

2. Ganti material

Meningkatkan kecuraman atap membutuhkan waktu, tenaga dan budget yang tidak sedikit. Langkah antisipasi lain jika atap sudah terlanjur landai adalah dengan mengganti bahan materialnya.

Misalnya dengan beberapa atap yang berbentuk lembaran lebar demi mengurangi atau menghilangkan celah atap. Beberapa bahan material yang disarankan adalah metal, bitumen atau fiber semen. Hanya saja, material-material tersebut kerap menyebabkan suara gaduh saat terkena angin kencang. Jadi perlu untuk menambahkan alat peredam seperti glasswool/rockwool.

3. Perhatikan talang air

Perhatikan, apakah bibir talang bagian luar sudah lebih rendah dari ujung genteng bagian bawah. Atau apakah talang air nya sudah cukup lebar untuk menampung hujan yang sangat deras.

Jika talang air Anda lebih tinggi dari genteng, maka air hujan tidak bisa masuk ke talang untuk diteruskan mengalir ke tanah dan malah ada kemungkinan masuk ke dalam rumah. Sementara talang air yang terlalu kecil menyebabkan tak mampu menampung air hujan dan terjadi peluberan hingga air masuk lewat sela-sela genteng.

Sebagai tambahan, ada beberapa tips untuk membongkar atap rumah, yakni sebaiknya Anda menambahkan insulasi dengan membentangkan alumunium foil kemudian dijepit di antara kayu dan seng. Fungsinya untuk mencegah agar air hujan tidak langsung menetes ke plafon. Cara ini juga dinilai mampu menurunkan suhu dalam ruang.

(DS/ Rumahku.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×