Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
Selain itu, hal ini juga sejalan dengan program PT Pertamina (Persero) sebagai Holding BUMN Migas, PGN yang juga akan mulai mempersiapkan sistem pembayaran non tunai dengan target pada November 2020.
Sekretaris Perusahaan PGAS Rachmat Hutama menambahkan, PGN mengedepankan aspek perlindungan konsumen dalam transaksi non tunai di seluruh SPBG dan MRU agar aman dan andal. Menurutnya, penerapan sistem pembayaran non tunai juga akan membuat transaksi menjadi lebih efisien dan aman, baik bagi konsumen maupun petugas atau operator di SPBG dan MRU.
“Penggunaan transaksi non tunai juga dirasa tepat penerapannya saat ini untuk dapat menghindari bakteri atau virus di tengah pandemik Covid-19 saat ini. Pembayaran non tunai dapat mengurangi pemakaian uang kertas yang bisa menjadi perantara bakteri dan virus,” imbuh Rachmat.
Sementara itu, Rachmat mengungkapkan bahwa berkurangnya aktivitas masyarakat dikarenakan pandemi virus virus corona, khususnya di daerah Jabodetabek dan kota lainnya membuat sebagian kegiatan di sektor transportasi dan sektor industri menurun. Hal ini secara langsung juga membuat tingkat polusi udara berkurang dan membuat langit di beberapa kota menjadi lebih cerah beberapa hari ini.
Baca Juga: Bisnis terpapar corona, BUMN energi ramai-ramai minta insentif ke pemerintah
“Ketika pandemi virus Covid-19 ini sudah mereda dan aktivitas masyarakat berangsur pulih, ada beberapa cara untuk mempertahankan kualitas udara serta langit yang biru seperti sekarang, salah satunya adalah beralih ke bahan bakar gas yang ramah lingkungan yaitu Gasku untuk kendaraan,” sebut Rachmat.
Adapun, GasKu merupakan brand produk PGN dalam program pemerintah mengenai Langit Biru (Program Langit Biru). Program Langit Biru bertujuan untuk mengendalikan dan mencegah pencemaran udara serta mewujudkan perilaku sadar lingkungan.
GasKu diklaim sebagai bahan bakar energi yang lebih ramah lingkungan, karena memiliki emisi gas buang yang lebih bersih dibandingkan dengan BBM. Harga GasKu juga disebut lebih efisien dibandingkan bahan bakar lain yaitu Rp 3.100/lsp (liter setara premium) di Jabodetabek dan Rp 4.500/lsp di luar Jabodetabek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News