kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Central Proteina (CPRO) bidik penjualan Rp 7,8 triliun - Rp 8 triliun tahun ini


Jumat, 19 November 2021 / 19:20 WIB
Central Proteina (CPRO) bidik penjualan Rp 7,8 triliun - Rp 8 triliun tahun ini
ILUSTRASI. Paparan publik PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO), Jumat (19/11/2021).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) memproyeksikan angka penjualan di akhir tahun ini nanti dapat mencapai Rp 7,8 triliun - Rp 8 triliun, dengan nilai EBITDA sebesar Rp 850 miliar - Rp 900 miliar. 

Corporate Secretary Central Proteine Prima Armand Ardika mengatakan, EBITDA perusahaan terus mengalami tren perbaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016 lalu EBITDA CPRO tercatat senilai Rp 468 miliar, dan per September 2021 ini telah meningkat hingga mencapai Rp 673 miliar. 

Kinerja CPRO di sembilan bulan pertama 2021 ini juga tercatat mengalami pertumbuhan yang positif. Capaian tersebut didukung oleh peningkatan pada sebagian besar segmen bisnis perusahaan. 

Hingga kuartal III 2021, penjualan neto CPRO tercatat sebesar Rp 6 triliun meningkat 7,15% dari Rp 5,59 triliun pada September tahun 2020. 

Baca Juga: Laba Central Proteina (CPRO) Tembus Rp 2 Triliun, Begini Cerita Sesungguhnya

Penjualan pakan tercatat mencapai Rp 4,76 triliun. Lalu disusul oleh produk makanan senilai Rp 1 triliun. Kemudian ada penjualan benur dan penjualan lain-lain yang masing-masing sebesar Rp 215,78 miliar dan Rp 15,02 miliar. 

Di kuartal ketiga tahun ini, CPRO mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga sebesar Rp 2,11 triliun. Jumlah ini melesat signifikan dari semula yang mencatatkan kerugian senilai Rp 68,59 miliar.

Armand menyebutkan, lonjakan laba bersih tersebut disebabkan oleh proses restrukturisasi obligasi pada 15 September lalu.  Perusahaan telah menandatangani Senior Facilty Agreement (SFA) senilai US$ 76,5 juta dengan suku bunga 10% per tahun. 

"Dengan tuntasnya proses restrukturisasi ini, maka perseroan mendapatkan ruang yang lebih lega untuk fokus dan juga dapat mengembangkan bisnis makanan olahan dan juga makanan hewan kesayangan," jelas Armand dalam paparan publik, Jumat (19/11). 

Dari jumlah obligasi tersebut, CPRO mendapatkan non cash gain sebesar Rp 1,78 triliun. Sehingga laba bersih dari kegiatan operasional perusahaan adalah senilai Rp 385,8 miliar. 

Dia menambahkan, ke depan CPRO juga akan terus mendorong pertumbuhan bisnis pakan hewan kesayangan sebagai upaya menjaga kestabilan pertumbuhan bisnis. Sebab, segmen bisnis ini diklaim terus menunjukkan pertumbuhan penjualan yang konsisten yakni di atas 50% per tahun. 

"Harapan perseroan di tahun 2021 masih berpotensi untuk tumbuh lebih dari 35%," tambahnya. 

Selain itu, bisnis pakan hewan Central Proteina juga mulai merambah ke pasar internasional. Di mana, telah melakukan ekspor perdana ke negara tujuan Brunei Darussalam. 

Untuk pertumbuhan bisnis ke depan, CPRO juga berencana merambah pasar ekspor ke beberapa negara lain. 

 

Selanjutnya: Central Proteina (CPRO) serap 75% anggaran capex hingga kuartal ketiga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×