kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Central Proteina Prima bidik penjualan Rp 9,6 T


Senin, 27 Juni 2016 / 11:36 WIB
Central Proteina Prima bidik penjualan Rp 9,6 T


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Setelah mengalami penurunan penjualan pada tahun lalu, PT Central Proteina Prima Tbk percaya diri mampu menorehkan kinerja yang lebih baik tahun ini. Perusahaan ini menargetkan penjualannya tumbuh 7,8% menjadi Rp 9,6 triliun.

Sampai dengan kuartal I-2016, peningkatan kinerja Central Proteina sudah mulai terlihat. Produsen produk olahan seafood dengan merek Fiesta tersebut membukukan penjualan Rp 2,3 triliun, naik tipis 2,3% di atas periode yang sama tahun lalu. 

Komposisi penjualan Central Proteina berasal dari pakan sebesar 56%, produk udang 31%, sisanya benur dan lain-lain.  

"Peningkatan penjualan terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan pakan," jelas Direktur Utama Central Proteina Irwan Tirtariyadi dalam paparan publik di Jakarta, akhir pekan lalu.

Penjualan pakan Central Proteina memang meningkat 18,1% menjadi Rp 1,3 triliun pada kuartal I-2016. Sedangkan penjualan produk udang justru menurun 15% menjadi Rp 714 miliar.

Central Proteina juga berhasil mencetak laba bersih Rp 47,8 miliar pada kuartal I-2016 setelah merugi pada akhir tahun lalu.

Irwan menjelaskan lebih lanjut, strategi Central Proteina tahun ini adalah meluncurkan produk baru untuk pasar domestik serta meningkatkan ekspor produk bernilai tambah ke Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Cina. "Selama ini ekspor berkontribusi 29% terhadap penjualan perusahaan," terang Irwan.

Namun Central Proteina belum punya agenda ekspansi pabrik baru. Tahun lalu, perusahaan baru mengoperasikan pabrik pakan anyar. Pabrik rencananya akan memenuhi permintaan pasar di Indonesia bagian timur.

Saat ini Central Proteina mengoperasikan satu sentra produksi udang di Lampung serta empat pabrik pakan di Surabaya, Sidoarjo, Medan, dan Lampung.

Perusahaan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 276 miliar tahun ini untuk penambahan sarana produksi sebesar Rp 108 miliar serta untuk pemeliharaan Rp 168 miliar.

Sebagai catatan, Central Proteina mengalami penurunan penjualan sebesar 5,1% menjadi Rp 8,9 triliun tahun lalu. Penyebabnya adalah pelemahan ekonomi negara tujuan ekspor yang membuat harga udang jatuh 25%-30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×