Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
Penjualan bersih divisi nutrisi tercatat sebesar Rp 3,32 triliun di semester I-2021 atau turun 0,5% (yoy) dari pencapaian di tahun sebelumnya dan menyumbang 26,9% dari total penjualan bersih perusahaan. Laba usaha KLBF meningkat 7,3% (yoy) menjadi Rp 1,84 triliun di semester I-2021. Rasio laba usaha terhadap penjualan naik menjadi 14,9% dari 14,8% untuk periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Laba sebelum pajak penghasilan pada semester I-2021 sebesar Rp 1,92 triliun atau tumbuh sebesar 6,6% (yoy) dengan margin laba sebelum pajak penghasilan mencapai 15,6%, stabil dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Laba bersih pemilik entitas induk mencapai Rp 1,49 triliun di semester I-2021 atau naik 7,9% (yoy) dibandingkan Rp 1,38 triliun di periode yang sama di tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penjualan bersih terutama disebabkan oleh peningkatan efisiensi di biaya operasional yang lebih rendah.
Melihat kondisi ekonomi yang mulai membaik, KLBF merevisi target pertumbuhan penjualan bersih tahun 2021 menjadi sebesar 7%--10% dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih sekitar 7%--10%. KLBF juga mempertahankan anggaran belanja modal sebesar Rp 1 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi.
Rasio pembagian dividen dipertahankan pada rasio 45%--55% dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal. KLBF juga melakukan inovasi melalui PT Kalbe Genexine Biologics dengan melakukan kolaborasi riset dan uji klinis dengan pihak ketiga untuk produksi Novel di beberapa negara di Asia Tenggara, Australia, dan Timur Tengah.
Selain itu, KLBF juga mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan dan BPOM untuk melakukan uji klinis fase 2B/3 vaksin Covid-19 – GX-19N. Vaksin ini adalah hasil kolaborasi kerja sama dengan Genexine dari Korea Selatan. Uji klinis telah dilakukan di awal bulan Juli 2021 dan diharapkan produk bisa dipasarkan di kuartal keempat tahun ini.
Optimisme KLBF untuk tumbuh mendorong perusahaan perusahaan terus konsisten melakukan aktivitas riset dan pengembangan. Melalui sinergi ABGC (akademisi, business, government, dan komunitas), KLBF terus berkolaborasi menghasilkan produk dan layanan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat (hilirisasi produk) dan mampu memberikan kontribusi pada performa bisnis perusahaan.
“Di lain pihak, perusahaan membuka kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam bentuk joint-venture, akuisisi, atau bentuk kerja sama bisnis lainnya,” tulis Manajemen KLBF.
Selanjutnya: Kalbe Farma (KLBF) serap saham baru Kalbe Genexine Biologics senilai Rp 58,07 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News