Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara BUMN kembali menggelar Forum Chief financial Officer CFO. Forum yang dihadiri jajaran direktur keuangan atau chief financial officer (CFO) bahan usaha milik negara (BUMN) ini digelar sebagai bagian dari sinergi dan upaya untuk memperkuat komunikasi antar-BUMN.
Mereka bertemu untuk bertukar pikiran dan pandangan terkait kondisi aktual ekonomi nasional dan strategi solutif BUMN menghadapi situasi ekonomi saat ini.
"Dalam forum ini para CFO diharapkan saling berbagi ide dan inisiatif sehingga bisa melakukan lebih dari sekedar fungsi seperti yang dlakukan saat ini, yaitu treasury, reporting, tax, dan budgeting, namun juga aktif melakukan perubahan business process yang mengarah kepada efisiensi, menerapkan manajemen risiko yang prudent dan sebagai mitra strategis Board of Director dalam menentukan arah perusahaan,"kata Ari Askhara Danadiputra yang bertindak selaku Ketua Forum CFO BUMN dalam pertemuan tersebut, Selasa (22/9).
Ari juga mennyebut, khusus untuk menghadapi volatilitas mata uang yang tinggi sepeerti saat ini, para CFO diharapkan tetap melakukan aktivitas lindung nilai (hedging) yang terukur dan didasari risk management assesment yang prudent.
Di tengah kondisi perekobnomian global yang belum menentu, BUMN perlu memperkuat sinergi karena kondisi seperti ini rawan memicu terjadinya gejolak keuangan," ujarnya.
Untuk itu, CFO BUMN dituntut untuk terus meningkatkan profesionalisme sehingga dapat memberikan value lebih tinggi bagi para stakeholder. "Termasuk bagaimana penerapan program-program cost efficiency dan cost leadership perusahaan untuk memastikan BUMN dapat survive bahkan bisa mengambil momentum dalam perlambatan ekonomi seperti saat ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
