kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dirut Freeport mundur?


Sabtu, 18 Februari 2017 / 16:15 WIB
Dirut Freeport mundur?


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Direktur Utama PT Freeport Indonesia Chappy Hakim masih menyimpan rapat masalah berat yang ia alami saat ini. Meski begitu, ia berjanji akan blak-blakan. Namun, bukan untuk saat ini.

"Nanti akan saya jelaskan semua," ujar Chappy kepada Kompas.com di Jakarta, Sabtu (18/2).

Chappy dikabarkan mengajukan pengunduran diri sebagai Dirut Freeport Indonesia. Meski belum mau menjelaskan kabar itu, dia mengungkapkan sedang menghadapi masalah berat.

"Saya sedang coba selesaikan masalah berat ini satu persatu agar tidak terjadi gejolak yang lebih besar," kata Chappy.

Belakangan, Freeport Indonesia kembali disorot tajam lantaran mengajukan sejumlah permintaan terkait perubahan status Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Padahal, pemerintah mengatakan bahwa Freeport sudah bersedia untuk mengakhiri rezim KK yang sudah berumur 50 tahun. Selain meminta adanya jaminan kepastian usaha jangka panjang, perusahaan asal Amerika Serikat itu juga ingin tarif pajak sifatnya tetap, bukan fluktuatif mengikuti pergantian pemerintahan.

Menteri Koordinator Perekonomian (Menko) Darmin Nasution menegaskan, tidak perlu ada insentif khusus kepada PT Freeport Indonesia. "Sebenarnya enggak perlu insentif khusus. Dia hanya ribut, bukan ribut lah, dia meminta pajaknya yang seperti dulu itu," ujar Darmin di Jakarta, Rabu (15/2).

Darmin justru santai dan meminta media tidak perlu menghiraukan ancaman PT Freeport Indonesia terkait pengurangan kontraktor dan karyawan akibat belum diberikan izin ekspor oleh pemerintah.

Sehari berselang, Freeport justru merealisasikan ancamannya itu dengan merumahkan 25 karyawan tambang seniornya. Akhirnya, pada Jumat (17/2), Kementerian ESDM memutuskan untuk menerbitkan izin rekomendasi ekspor kepada Freeport. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×