kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Charoen Pokphand target produksi tumbuh 8%


Rabu, 24 Mei 2017 / 10:33 WIB
Charoen Pokphand target produksi tumbuh 8%


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Prospek industri unggas (poultry) tahun ini diperkirakan masih kinclong. PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) misalkan, menargetkan produksi pakan ternak dan anak ayam usia sehari atau day old chick (DOC) pada tahun ini naik 7% hingga 8% dari tahun lalu. Target ini setara dengan rata-rata pertumbuhan industri pakan ternak dalam negeri, yang tumbuh 8% setiap tahunnya.

Presiden Direktur CPIN, Tjiu Thomas Effendy mengatakan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya menyiapkan belanja modal sebesar Rp 1,1 triliun-Rp 1,2 triliun dari kas internal. Dana tersebut diprioritaskan untuk sejumlah proyek seperti penambahan kapasitas produksi, perawatan, dan pengadaan fasilitas produksi. "Yang namanya bisnis pasti ada growth-nya. Kami akan sesuaikan belanja dengan pertumbuhannya," ujar Thomas, Selasa (23/5).

Ia menjelaskan, pada tahun ini CPIN berencana untuk menambah fasilitas silo dan mesin pengering (dryer) untuk bahan baku jagung di dua lokasi, yaitu Gorontalo dan Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kedua daerah tersebut dianggap sebagai sentra penghasil jagung. "Kami akan bangun silo dan dryer di dekat sentra produksi jagung. Tahun ini belum mulai bangun, masih dalam tahap penghitungan," ungkap Thomas.

Kinerja tahun ini diharapkan bisa mengikuti kinerja CPIN pada 2016 lalu yang dinilai cukup memuaskan. Pada tahun lalu CPIN mencetak penjualan Rp 38,25 triliun. Jumlah ini meningkat sekitar 27% dibandingkan penjualan tahun 2015 yakni Rp 30,108 triliun. Kenaikan penjualan dipengaruhi adanya akuisisi bisnis pada tahun 2016.

Sedangkan laba bersih penjualan pada tahun 2016 sebanyak Rp 6,5 triliun. Laba itu meningkat dibandingkan dengan tahun 2015 yang mencapai Rp 5,140 triliun.

Thomas menjelaskan, kenaikan laba bersih pada tahun lalu dipengaruhi oleh kinerja bisnis kemitraan yang diakuisisi CPIN pada akhir 2015. Kontribusi penjualan terbesar CPIN tahun lalu ada pada produk pakan ayam, peternakan seperti produksi DOC, breeding, dan kemitraan.

Dari semuanya, kontribusi bisnis pakan ternak pada penjualan menjadi yang terbesar, yakni sekitar 50%. Sementara peternakan ayam seperti DOC berkontribusi sebesar 38%. Kemudian disusul produk olahan ayam sebanyak 8%, dan produk lain-lain sebanyak 4%. Produk lain-lain yang yang dimaksud seperti alat-alat peternakan, kantong plastik untuk pakan ternak, dan home breeding equipment.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×