kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Chevron belum ajukan proposal POD Gendalo-Gehem


Senin, 07 November 2016 / 19:03 WIB
Chevron belum ajukan proposal POD Gendalo-Gehem


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Chevron Indonesia Company yang menjadi operator di proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) belum juga mengajukan kembali proposal Plan of Development (Pod) untuk proyek IDD tahap II. Proyek ini terletak di lapangan migas Gendalo dan Gehem. 

Wakil Kepala SKK Migas, M.I. Zikrullah menyebut, hingga saat ini Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) belum menerima proposal POD dari Chevron untuk proyek IDD Gendalo-Gehem.

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja yang menyebut POD proyek Gendalo-Gehem masih diproses oleh Chevron. "Meeting-meeting berjalan terus, tapi finalnya belum," ujar Wiratmaja pada Senin (7/11).

Menurut Wiratmaja, masih ada beberapa usulan insentif yang diminta oleh Chevron yang masih terus dibahas oleh pemerintah. Salah satunya adalah permintaan investment credit. Selain itu, Wiratmaja juga mengatakan pemerintah masih terus membahas dan menghitung nilai investasi proyek Gendalo-Gehem.

Pemerintah berharap nilai investasi proyek-proyek migas seperti IDD saat ini bisa lebih optimal. "IDD Bangka tahap I sudah beroperasi. Gendalo-Gehem sedang dalam kajian, akan diusulkan lagi nanti paling optimum biayanya berapa," kata Wiratmaja.

Wiratmaja bilang, pemerintah menginginkan nilai investasi untuk proyek IDD Gendalo-Gehem disesuaikan dengan harga barang dan jasa saat ini. Namun besaran biaya investasi untuk proyek ini belum dihitung oleh pemerintah. 

Asal tahu saja, lapangan Gehem diharapkan bisa menghasilkan gas 420 mmscfd dan minyak 27.000 bph. Sementara itu dari Lapangan Gendalo diproyeksi akan menghasilkan gas hingga 700 mmscfd dan minyak 25.000 bph. Kedua lapangan tersebut ditargetkan bisa mulai berproduksi pada 2018.

Sebelumnya Chevron telah mengajukan proposal kepada SKK Migas pada akhir tahun 2015. Namun proposal tersebut ditolak lantaran SKK Migas keberatan dengan permintaan investment credit hingga mencapai 280% untuk proyek Gendalo-Gehem.

Pasalnya nilai investasi proyek Gendalo-Gehem jadi meningkat. Jika di POD sebelumnya Chevron hanya mengajukan nilai investasi sebesar US$ 6 miliar, maka dalam revisi POD baru tersebut Chevron menghitung nilai investasi mencapai US$ 9 miliar hingga US$ 10 miliar.

SKK Migas pun beralasan pemerintah telah memberikan insentif lain seperti bagi hasil sebesar 60:40 untuk proyek Gendalo-Gehem. Selain itu, perhitungan harga minyak yang masih di kisaran US$ 80 per barel pun sudah tidak sesuai dengan kondisi harga minyak saat ini. 

SKK Migas pun meminta agar proposal POD yang harus dikembalikan oleh Chevron tidak lagi memuat permintaan insentif investment credit. Namun hingga saat ini proposal POD untuk lapangan Gendalo-Gehem belum juga diajukan oleh perusahaan asal Amerika tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×