kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Chevron berupaya turunkan biaya IDD tahap II


Rabu, 26 Juli 2017 / 21:43 WIB
Chevron berupaya turunkan biaya IDD tahap II


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Markus Sumartomjon

Chevron Cari Cara Turunkan Biaya Proyek IDD Tahap II

JAKARTA. Proyek Indonesia Deep Water Development (IDD) baru-baru ini masuk dalam jajaran proyek strategis nasional. Hal ini membuat Chevron Indonesia kembali melanjutkan proyek IDD tahap II, yakni pengembangan lapangan Gendalo-Gehem.

Yanto Sianipar, Sr. Vice President, Policy, Government and Public Affairs Chevron Indonesia mengatakan saat ini Chevron terus bekerjasama dengan pemerintah Indonesia untuk bisa mengembangkan proyek IDD tahap II. "Chevron dan mitra joint venture terus bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia untuk bisa mencapai pencapaian penting diĀ  proyek IDD,"ujarnya ke KONTAN pada Rabu (26/7).

Salah satu langkah Chevron adalah memangkas biaya agar proyek IDD tahap II bisa lebih ekonomis. Apalagi harga minyak saat ini masih cukup rendah. "Kami terus berusaha mencari peluang mengurangi biaya proyek serta meningkatkan nilai proyek agar dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi semua pemangku kepentingan termasuk pemerintah dan masyarakat Indonesia," tutur Yanto.

Pada Mei lalu, Chevron menyatakan tengah melakukan studi ulang untuk Proyek IDD tahap II. Studi ulang ini dilakukan agar proyek IDD tahap II bisa dikembangkan dengan ekonomis sejalan dengan kondisi harga minyak.

Jika berhasil berproduksi, proyek IDD tahap II ini diproyeksi bisa memberikan sumbangan yang cukup signifikan bagi pasokan migas Indonesia. Lapangan Gehem diproyeksi bisa menghasilkan gas 420 mmscfd dan minyak 27.000 bph. Sementara itu, dari Lapangan Gendalo diprediksi akan menghasilkan gas hingga 700 mmscfd dan minyak 25.000 bph.

Sejauh ini Chevron sudah memproduksi migas dari proyek IDD tahap pertama yaitu dari lapangan Bangka yang masih terus berjalan. Produksi gas lapangan Bangka sudah mencapai 100 mmscfd dan produksi kondensat sudah mencapai 4.000 barel per hari.

Secara keseluruhan, produksi Chevron pada tahun lalu mencapai sebesar 250.000 BOEPD. Produksi migas tersebut mayoritas didapat dari blok Riau yang menjadi andalan Chevron Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×