Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Chevron Pacific Indonesia (CPI) baru saja mendapatkan persetujuan plan of field development (POFD) enam lapangan di Blok Rokan dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Vice President, Policy, Government and Public Affairs PT Chevron Indonesia Yanto Sianipar menyebut dengan persetujuan tersebut, Chevron akan terus mengembangkan Blok Rokan.
Keenam lapangan tersebut adalah Lapangan Sidingin, Lapangan Hitam, Lapangan Petapahan, Lapangan Pematang, Lapangan Ampuh, dan Lapangan Sikladi. Sayangnya Yanto masih merahasiakan penambahan produksi dengan pengembangan enam lapangan tersebut.
"Potensinya saya tidak bisa disclose, tapi saya bisa katakan bahwa ini akan membantu kami untuk mencapai target pemerintah yang sudah kami setujui bersama," kata Yanto, Kamis (12/4).
Persetujuan POFD tersebut juga menurut Yanto menjadi komitmen Chevron untuk terus melanjutkan investasi di Blok Rokan meskipun blok tersebut akan segera terminasi pada 2021. "Dan itu saya pikir salah satu jawaban bahwa kami terus berinvestasi di Indonesia," imbuhnya.
Tapi Yanto lagi-lagi tidak mau menyebut besaran investasi untuk enam lapangan tersebut. Dia hanya bilang akan ada pengeboran 22 sumur untuk mengembangkan enam lapangan tersebut yang akan dimulai tahun ini.
"Kami akan mulai dengan proyeknya karena POFD sudah disetujui, dan kami akan mengusulkan proyeknya, secepatnya termasuk pengeborannya dan lain-lain. Ini pemboran karena fasilitas produksinya sudah ada, jadi pengembangannya lebih kepada sumur-sumur baru," ulas Yanto.
Chevron diskusi gross split
Di sisi lain Yanto membantah persetujuan POFD di enam lapangan tersebut menjadi dasar Chevron untuk mengajukan perpanjangan kontrak Blok Rokan kepada pemerintah Indonesia. Menurutnya pengembangan lanjutan enam lapangan di Blok Rokan hanya bentuk komitmen investasi Chevron di Indonesia.
"Tidak ada hubungan. Kami ingin nunjukkan bahwa dalam keadaan sekarang pun kita terus berinvestasi. Artinya kita tetap mempertahankan aktivitas," kata Yanto.
Menurut Yanto, Chevron saat ini masih dalam tahapan diskusi dengan pemerintah mengenai perpanjangan Blok Rokan. Diskusi tersebut terutama menyangkut soal kontrak gross split.
"Kami terbuka untuk semua opsi. Saya pikir diskusi yang ditawarkan sekarang mencari opsi yang terbaik," kata Yanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News