Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Deputi Operasional SKK Migas Julius Wiratno menyampaikan, sebenarnya Chevron sudah bermitra dengan Eni, Tip Top, Pertamina Hulu Energi (PHE), dan Mitra Muara Bakau dalam proyek IDD tahap II.
Namun, ia mengaku, lantaran proyek IDD tahap II terus mengalami kemunduran jadwal, ada kemungkinan nilai keekonomian proyek ini semakin tergerus sehingga wajar apabila dipertimbangkan lagi oleh Chevron. Belum lagi, proyek tersebut dibatasi oleh terminasi di tahun 2026/2027.
"Mungkin Chevron ingin share down dengan partner dengan memperhitungkan keekonomian proyek," tutur dia, hari ini.
Baca Juga: Chevron Pacific Indonesia: Kerugian pencurian minyak di Blok Rokan ditaksir Rp 23 M
Sebagai catatan, awalnya SKK Migas memproyeksikan proyek IDD tahap II bisa berproduksi pada 2024 sebelum akhirnya mundur menjadi tahun 2025 mendatang.
Untuk saat ini, Chevron bertindak sebagai sebagai operator sekaligus pemegang saham mayoritas proyek IDD tahap II yakni sebesar 63%. Sisanya dimiliki oleh Eni, Tip Top, PHE, serta Mitra Muara Bakau.
SKK Migas sendiri masih dalam tahap diskusi rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) dengan pihak Chevron. Usulan mengenai revisi PoD saat ini belum terkumpul dan masih dibahas di bidang perencanaan SKK Migas.