Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat kesulitan yang dihadapi oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dalam mempertahankan produksi minyak di Blok Rokan dipastikan bertambah. Hal ini seiring maraknya pencurian minyak di kawasan tersebut.
Presiden Direktur PT CPI Albert Simanjuntak bilang, walau perhitungan resminya belum ada, potensi kerugian dari pencurian minyak di Blok Rokan bisa mencapai Rp 23 miliar.
Nilai kerugian tersebut meliputi jumlah minyak yang dicuri dari Blok Rokan, kerusakan fasilitas produksi minyak, hingga biaya yang timbul untuk membersihkan minyak yang tumpah akibat pencurian.
"Bentuk pencuriannya juga terus berkembang. Ada yang membuat terowongan panjang untuk mencuri minyak. Ini yang kami waspadai," terang Albert, Senin (20/1).
Baca Juga: Chevron Pacific Indonesia prediksi produksi minyak Blok Rokan 161.000 Bopd tahun ini
Ia melanjutkan, sepanjang tahun lalu terdapat 72 kasus pencurian minyak yang terjadi di Blok Rokan. Beruntung, 55 kasus di antaranya berhasil diintervensi. Artinya, sebelum minyak tersebut dicuri, pelaku berhasil ditangkap.
Pihak CPI terus mengupayakan koordinasi dengan Polda Riau untuk memperkuat keamanan di wilayah kerja Blok Rokan dan sekitarnya. Perusahaan juga sudah bekerja sama dengan Mabes TNI AD untuk mencegah pencurian minyak di kawasan tersebut.
Tak ketinggalan, sosialisasi dengan masyarakat sekitar juga ditingkatkan untuk membantu pencegahan pencurian minyak di Blok Rokan di masa mendatang.
"Kerja sama dengan pihak berwajib terus kita memperbarui karena pelaku pencurian juga makin "pintar" belakangan ini," pungkas Albert.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News