Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta Chevron tetap mengelola Blok East Kalimantan, agar produksi tidak turun saat masa peralihan. Blok East Kalimantan akan habis kontrak pada 24 Oktober 2018. Sedangkan Blok Attaka yang kontraknya sudah habis sementara dikelola oleh Pertamina.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Ego Syahrial menyatakan, Blok East Kalimantan dan Blok Attaka akan digabungkan alias diunitisasi. Ini mengingat jarak kedua blok tersebut berdekatan. Keputusan itu juga karena PT Pertamina tidak bersedia mengelola kedua blok terminasi itu.
Lantaran Pertamina tidak bersedia, maka dua blok yang kontraknya dijadikan satu itu akan dilelang secara khusus. Saat ini persiapan lelang Blok East Kalimantan dan Attaka sudah mencapai 80%. "Yang agak berat itu mempersiapkan data-data bid document," kata Ego, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Kamis (4/1).
Dia menargetkan, persiapan lelang tersebut bisa selesai pada bulan Maret 2018 mendatang. Pemerintah akan menunggu penawaran terhadap kedua blok yang digabung tersebut selama empat bulan. Sehingga pengumuman pemenang dilakukan bulan Agustus. Tepatnya dua bulan sebelum kontrak Chevron di East Kalimantan habis.
"Pemenangnya langsung menandatangani kontrak. Saya mengharapkan 24 Agustus 2018 mendatang. Jadi ada waktu selama dua bulan sampai proses peralihan," ujarnya.
Jadi, sementara ini Blok East Kalimantan akan tetap dikelola oleh Chevron. Keputusan ini diambil guna menjaga produksi East Kalimantan agar tidak terlalu terdampak dalam masa peralihan yang singkat ini. "Pemerintah meminta kontraktor eksisting menjaga kinerja kedua blok tersebut," ungkap dia.
Sementara terkait Blok Attaka, meski Pertamina tidak bersedia, pemerintah tetap menugaskan BUMN itu sebagai operator sementara, sampai ada pemenang dari lelang kedua blok itu. Asal tahu saja kontrak Inpex Corporation di Blok Attaka telah berakhir pada akhir tahun 2017 kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News