kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Blok East Kalimantan dan Attaka dilelang khusus


Kamis, 04 Januari 2018 / 18:09 WIB
Blok East Kalimantan dan Attaka dilelang khusus


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk melakukan lelang khusus terhadap blok East Kalimantan dan Attaka atau terpisah dari rencana lelang blok migas yang akan dilakukan pada Januari tahun ini.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Migas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Ego Syahrial mengungkapkan, saat ini proses persiapan lelang sudah mencapai 80% untuk dilakukan lelang khusus secara terbuka. "Yang agak berat itu siapkan data-data bid document, sedang proses," katanya di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (4/1).

Persiapan tersebut ditargetkan bisa selesai pada bulan Maret dan sehingga lelang East Kalimantan dan Attaka diumumkan secara resmi dibuka. Pemerintah akan menunggu penawaran terhadap kedua blok yang diunitisasi tersebut selama empat bulan. Sehingga pengumumannya dilakukan pada bulan Agustus tepatnya dua bulan sebelum kontrak Chevron di East Kalimantan habis pada 24 Oktober 2018.

Blok East Kalimantan dan Attaka sebenarnya merupakan dua blok yang sudah diserahkan oleh pemerintah kepada PT Pertamina (Persero) untuk dikelola. Hanya saja Pertamina sudah mengembalikan kedua blok tersebut karena dianggap tidak memiliki nilai keekonomian sesuai dengan yang disyaratkan dalam perhitungan perusahaan.

Untuk menjaga produksi agar tidak terlalu terdampak dalam masa peralihan yang singkat ini, pemerintah meminta kontraktor existing untuk menjaga kinerja kedua blok tersebut.

Untuk Blok Attaka, pemerintah telah menugaskan Pertamina sebagai operator sementara. Pasalnya kontrak dengan dua kontraktor di sana yakni PT Chevron Pacific Indonesia dan Inpex Corporation telah berakhir pada akhir tahun 2017 lalu.

Blok Attaka diputuskan untuk diunitisasi dengan Blok East Kalimantan karena letaknya yang saling berdekatan. "Kalaupun ada apa-apa, pemerintah kan bisa minta existing untuk kelola sementara," tandas Ego.

Sudah ada empat dari delapan blok terminasi tahun 2018 yang sudah ada kejelasan nasibnya. Selain Blok East Kalimantan dan Attaka terdapat blok tengah dan blok NSO yang hampir dipastikan akan diserahkan kepada Pertamina.

Untuk Blok Tengah akan digabungkan pengelolaannya dengan blok Mahakam sementara blok NSO diberikan kepada Pertamina Hulu Energi (PHE) karena berdekatan dengan blok NSB yang juga dikelola oleh PHE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×