Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
RIAU. PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) akan menambah investasi sebesar US$ 150 juta pada tahun 2009. Investasi sebesar ini untuk menerapkan teknologi steamflood di lapangan minyak Minas, Riau.
Teknologi tersebut mampu memperpanjang usia produksi dan meningkatkan angka recovery minyak dari Lapangan Minas. Steve Green, Managing Director IndoAsia Bussiness Unit (IBU) Chevron bilang, teknologi steamflood mampu meningkatkan recovery antara 5% sampai 20%.
Saat ini, cadangan minyak di Lapangan Minas tinggal 50% dibanding cadangan terbukti saat ditemukan pada tahun 1952 yang lalu. Namun, teknologi steamflood bisa membuat lapangan ini tetap berproduksi 20 tahun hingga 30 tahun lagi.
CPI menargetkan, pembangunan fasilitas steamflood selesai pada 2011. "Sehingga pada 2012 kami bisa menerapkannya. Dan, pada 2013 kami akan menententukan apakah proyek ini layak dikembangkan secara luas atau tidak," ujar Steve.
Sampai saat ini, CPI sudah memproduksi lebih dari 4 miliar barel dari Lapangan Minas. "Kalau sukses, teknologi steamflood bisa menaikkan produksi 2.000 barel per hari, sampai puncaknya 120.000 barel per hari," kata Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Raden Priyono.
Teknologi steamflood merupakan teknologi termutakhir yang potensial meningkatkan angka recovery dari Lapangan Minas. Teknologi menerapkan metode enhanced oil recovery (EOR). Yaitu, uap diinjeksikan ke dalam perut bumi untuk membantu pergerakan minyak yang terperangkap dalam batuan reservoir, yang tidak dapat diangkat melalui teknologi water flood konvensional.
CPI memusatkan teknologi ini di sebuah area terbatas di Minas Surfactant Field Trial (SFT-2). Saat ini, CPI sudah menyelesaikan konstruksi well pad yang cukup besar untuk mengakomodasi pengeboran 16 sumur baru, memulai program pengeboran serta memproses kontrak-kontrakyang dibutuhkan dalam proyek ini.
Dalam catatan BP Migas, produksi CPI sampai 12 Februari 2009 mencapai 393.083 barel per hari. Bahkan, tahun lalu rata-rata produksi CPI mencapai 407.466 barel per hari.
Angka ini jauh diatas target rata-rata produksi minyak dan kondensat yang ditetapkan pemerintah untuk tahun 2009, yaitu 380.330 barel per hari. "Memang benar, bahwa ditinjau dari sisi target produksi minyak telah mengalami penurunan dibanding dengan keadaan produksi 2008. Ini wajar dan beralasan, karena sebagian besar lapangan yang dioperasikan CPI adalah lapangan tua. Bahkan di antaranya diklasifikasikan sebagai idle field," kata Priyono.
Sebelumnya, CPI juga menerapkan teknologi steamflood di lapangan Duri. Di lapangan ini, steamflood terbukti mampu meningkatkan produksi hingga lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan hanya primary recovery.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News