kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Chevron tetap setia berbisnis di Indonesia


Kamis, 03 Maret 2016 / 06:03 WIB
Chevron tetap setia berbisnis di Indonesia


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Perusahaan energi asal Amerika Serikat, PT Chevron Pacific Indonesia, menyatakan tetap setia berbisnis di Indonesia. Upaya pengurangan karyawan, pelepasan bisnis geotermal serta sejumlah blok migas, bukan sinyal perusahaan ini akan hengkang dari Indonesia.

Dony Indrawan, Corporate Communnication Manager Chevron Pacific Indonesia menyatakan, Chevron masih tetap berkomitmen menanamkan investasi di Tanah Air dan fokus pada rencana bisnis.

Chevron juga masih meneruskan pengembangan proyek yang ada di Indonesia. Namun, sebagai bagian dari siklus bisnis, Chevron terus mengkaji aset-aset yang dimilikinya untuk memastikan bahwa aset-aset tersebut sesuai dengan prioritas strategis jangka panjang perusahaan tersebut.

"Merupakan hal penting dan strategis untuk selalu berusaha memastikan bahwa bisnis Chevron terus menghasilkan nilai yang berdaya saing bagi para pemilik saham, pemerintah di negara tempat beroperasi dan para mitra bisnis," ucap Dony kepada KONTAN melalui surat elektronik, Rabu (2/3).

Sebagai catatan, Chevron dikabarkan akan menjual sejumlah asetnya. Belum lama ini, Chevron melepas 25% saham Blok B South Natuna. Perusahaan minyak dan gas bumi ini juga telah mengembalikan proyek East Kalimantan kepada pemerintah.

Selain blok migas, Chevron juga dikabarkan tengah menjajakan dua menjual dua pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Pertama, perusahaan itu akan menjual PLTP Darajat yang berkapasitas 270 megawatt (MW).

Kedua, perusahaan ini juga akan melepas PLTP Gunung Salak yang memiliki kapasitas produksi 377 MW. Kedua pembangkit listrik panas bumi ini menghasilkan sekitar 50% kapasitas listrik panas bumi di Indonesia.

Namun Dony tidak bersedia mengkonfirmasi dan menjelaskan sejumlah kabar yang berkaitan dengan rencana penjualan dua PLTP itu. Dia menandaskan bahwa Chevron tetap berkomitmen menjalankan proyek strategis seperti proyek Indonesia Deepwater Development (IDD).

Proyek IDD tahap pertama berupa pengembangan Lapangan Bangka. Dia menyatakan, Chevron berupaya menjalankan proyek IDD agar bisa memenuhi target. Proyek Lapangan Bangka ini ditargetkan mampu memproduksi gas alam pada tahun ini.

"Kami telah menyelesaikan program drilling atau pengeboran. Saat ini kami mempersiapkan aktivitas well completion," jelasnya.

Selain proyek IDD tahap pertama, Chevron dan kongsinya tengah menyiapkan proyek IDD tahap kedua, berupa pengembangan Lapangan Gendalo-Gehem. Kini, Chevron tengah merevisi rencana kerja atau plan of development (PoD) proyek tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×