Reporter: Noverius Laoli | Editor: Edy Can
JAKARTA. Proyek jalan tol Medan-Kualanamu akan dimulai tahun ini. Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah I Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Asep Sudrajat menyatakan pembangunan tol itu akan dibiayai dari pinjaman China sebesar US$ 137 juta. Sebagian lagi juga berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011 sebesar US$ 15,22 juta.
"Total biaya yang dianggarkan sebesar US$ 152,22 juta atau Rp 1,37 triliun dengan estimasi nilai pemilik sebesar Rp 1,14 triliun," ujar Asep kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Proses tender proyek jalan tol tersebut juga sudah dimulai. Asep mengatakan, ada tiga perusahaan China yang lolos tahap prakualifikasi. Ketiga perusahaan itu adalah CHEC CSEC yang bekerja sama dengan PT Hutama Karya, Shanghai Construction General Company dengan PT PP, dan Sinohydro Corporation Limited dengan PT Waskita Karya.
Menurut Asep, rencana pemasukan penawaran tol Medan-Kualanamu ini akan dilakukan pada tanggal 16 Mei mendatang. Sementara itu, rencana penandatanganan kontrak akan dilakukan pada akhir Juni 2011, dan pelaksanaan konstruksinya pada tahun ini juga setelah kontrak ditandatangani.
Kendati demikian, proses pembangunan jalan tol ini masih terhambat pembebasan lahan. Dari data yang dimiliki Bina Pelaksanaan Wilayah I, total kebutuhan lahan tol Medan-Kualanamu sebesar 197,94 hektare, sementara yang sudah dibebaskan baru 8% atau seluas 15,83 ha atau 8%. Asep mengatakan, pembebasan tanah masih berada tahap negosiasi harga.
Kepala Kapuskom Kementerian Pekerjaan Umum Waskito Pandu menambahkan, pembangunan tol Medan-Kualanamu merupakan bagian dari rencana pemerintah meningkatkan pembangunan infrastruktur di Sumatera Utara. "Pemerintah mempersiapkan Sumatera sebagai pusat pengelolaan sumber energi dan produksi hasil bumi dan industri nasional," ujar Waskito.
Waskito menjelaskan, pemerintah memberikan kesempatan kepada tiga kontraktor China dan tiga kontraktor lokal akan ikut pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu. Diharapkan dengan kerjasama ini, percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat direaliasikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News