Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Dian Cipta Perkasa meneken kontrak kerja sama pengadaan bahan baku obat dengan CSPC Holdings Company Limited. Ini adalah perusahaan farmasi asal Tiongkok. Kontrak pembelian atau impor itu senilai US$ 25 juta dari Dian Cipta ini untuk penyediaan bahan baku pembuatan produk antibiotik, Vitamin C, Vitamin B 12, dan produk lainnya yang mengandung turunan kafein serta amoksilin.
Dian Cipta merupakan distributor sekaligus pemasok bahan baku farmasi dan bahan baku minuman di tanah air. Perusahaan ini berkecimpung di industri farmasi dan bahan baku minuman sejak 26 tahun silam. Sedangkan, CSPC adalah salah satu produsen terbesar bahan baku farmasi di dunia. "Ini merupakan momentum bersejarah bagi kedua industri dalam melangkah bersama dan mengemban kepercayaan yang lebih besar di sektor bahan baku obat di Indonesia," kata Rudy Ismanto, CEO PT Dian Cipta Perkasa kepada KONTAN, Selasa (4/7).
Direktur Sales dan Marketing DCP Pascal Sorman menambahkan, kerjasama ini diharapkan bisa mendorong penjualan dan chain market bagi perusahaan tersebut. "CSPC bukan perusahaan pemerintah tapi swasta yang memiliki pasar ke Asia dan Eropa," sebut Pascal.
Adapun kontrak kerja sama ini akan berlangsung untuk satu tahun ke depan. Meski demikian, kemitraan antara Dian Cipta dan CSPC telah berlangsung sejak 10 tahun terakhir.
Menurut Pascal, ketersediaan bahan baku obat penting untuk menjamin kebutuhan obat-obatan yang murah dalam program BPJS Kesehatan. Misalnya, obat dengan bahan amoksilin menjadi pasar yang besar, karena kerap digunakan pasien yang menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan.
Kerjasama ini juga sejalan dengan Instruksi Presiden No. 6/2011 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Harapannya, lewat langkah ini bisa merangsang investasi dan pembukaan pabrik CSPC di Indonesia.
Pada akhirnya, Pascal bilang, kemandirian industri farmasi nasional bisa tercapai dengan saling berbagi teknologi dan pengetahuan.
Pada kesempatan yang sama, Azhar Lubis, Wakil Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengapresiasi kerjasama Dian Cipta dan CSPC Holdings Company Limited. Minat investasi dari investor China terbilang tinggi. "Sampai triwulan I-2017, minat investasi Tiongkok mencapai US$ 5 miliar," sebutnya.
Pada tahun lalu, realisasi komitmen investasi China di Indonesia senilai US$ 21,5 miliar. Angka ini menjadikannya investasi kedua terbesar setelah Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News