Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
Sebagai perwujudan dari strategi tersebut, guna menyesuaikan kebutuhan pasar pada masa new normal, CINT meluncurkan produk-produk baru seperti kasur kesehatan bernama Origami Bed serta produk-produk partisi atau divider yang fungsinya diperuntukan untuk mencegah penularan wabah corona di sekolah, restoran, kantor, serta tempat-tempat publik lainnya pada bulan Juni 2020 ini.
Tidak lupa, strategi customer approach, product approach juga dibarengi dengan strategi marketing approach dengan cara menjangkau pasar yang lebih luas melalui sistem penjualan secara digital.
Dengan adanya sejumlah upaya di atas, CINT berharap bisa mengejar target penjualan dan laba bersih yang masing-masing ditetapkan sebesar Rp 430 miliar dan Rp 16 miliar beberapa waktu sebelumnya.
Baca Juga: Analis: Saham dengan cum dividen pekan depan punya tantangan berat
Sejauh ini, Helina belum menyebutkan berapa angka proyeksi kinerja penjualan dan laba bersih di paruh pertama tahun ini. Sepanjang Januari - Maret 2020 lalu, CINT membukukan penjualan bersih sebesar Rp 70,94 miliar.
Realisasi tersebut tumbuh tipis 0,56% dibanding realisasi penjualan bersih pada periode sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 70,55 miliar.
Seturut kenaikan penjualan bersih, CONT berhasil mengempit laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 579,47 juta di kuartal I 2020. Posisi ini berbalik dari posisi bottom line pada periode sama tahun lalu. Sebelumnya, CINT sempat membukukan rugi bersih sebesar Rp 5,96 miliar di kuartal I 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News