Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Datangnya era new normal atau tatanan kehidupan baru yang ditandai dengan relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bisa menjadi angin segar bagi kalangan dunia usaha. Karena ini merupakan waktu untuk memulihkan kinerja yang terpuruk akibat pandemi virus korona.
Tak terkecuali PT Chitose Internasional Tbk (CINT) yang kinerjanya ikut terimbas oleh efek gulir pagebluk corona (covid-19). Pada masa penerapan PSBB beberapa waktu lalu, penjualan produk-produk furnitur perusahaan sempat mengalami penurunan hingga sebesar 30% dibanding kondisi normal.
Maklum saja, sektor-sektor seperti misalnya hotel, banquet dan restoran (HBR) menjadi salah satu sektor yang paling terimbas kegiatan usahanya pada masa pemberlakukan PSBB beberapa waktu silam.
Baca Juga: CINT membidik penjualan ranjang Rp 10 Miliar
Padahal, sektor ini merupakan salah satu sumber permintaan produk-produk furnintur CINT. Pada tiga bulan pertama tahun ini, segmen pasar HSB menyumbang penjualan bruto sebesar Rp 113,35 miliar atau setara dengan 26,43% dari total penjualan bruto sebelum dikurangi eliminasi.
Di samping itu, permintaan produk-produk furnitur dari segmen pasar instansi pemerintah juga mengalami penurunan seiring adanya pergeseran fokus pemerintah untuk menangani penyebaran pandemi corona.
Oleh karenanya, CINT berharap relaksasi PSBB bisa menjadi momentum bagi perusahaan untuk kembali menggenjot penjualan.
Baca Juga: Chitose (CINT) targetkan segmen kesehatan berkontribusi Rp 10 miliar ke pendapatan
“Relaksasi PSBB menuju new normal menjadi angin segar bagi menggeliatnya ekonomi. Estimasi kami di Agustus - September mulai terjadi peningkatan furniture,”
Untuk meraup peluang pasar yang ada, CINT sudah menyiapkan strategi, yakni memperkuat customer approach, product approach, dan marketing approach. Pada sisi customer approach, CINT akan terus menjalin hubungan yang lebih baik dengan customer dan jaringan pemasaran yang dimiliki.
Berikutnya, pada sisi product approach, CINT akan terus berinovasi dalam menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Sebagai perwujudan dari strategi tersebut, guna menyesuaikan kebutuhan pasar pada masa new normal, CINT meluncurkan produk-produk baru seperti kasur kesehatan bernama Origami Bed serta produk-produk partisi atau divider yang fungsinya diperuntukan untuk mencegah penularan wabah corona di sekolah, restoran, kantor, serta tempat-tempat publik lainnya pada bulan Juni 2020 ini.
Tidak lupa, strategi customer approach, product approach juga dibarengi dengan strategi marketing approach dengan cara menjangkau pasar yang lebih luas melalui sistem penjualan secara digital.
Dengan adanya sejumlah upaya di atas, CINT berharap bisa mengejar target penjualan dan laba bersih yang masing-masing ditetapkan sebesar Rp 430 miliar dan Rp 16 miliar beberapa waktu sebelumnya.
Baca Juga: Analis: Saham dengan cum dividen pekan depan punya tantangan berat
Sejauh ini, Helina belum menyebutkan berapa angka proyeksi kinerja penjualan dan laba bersih di paruh pertama tahun ini. Sepanjang Januari - Maret 2020 lalu, CINT membukukan penjualan bersih sebesar Rp 70,94 miliar.
Realisasi tersebut tumbuh tipis 0,56% dibanding realisasi penjualan bersih pada periode sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 70,55 miliar.
Seturut kenaikan penjualan bersih, CONT berhasil mengempit laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 579,47 juta di kuartal I 2020. Posisi ini berbalik dari posisi bottom line pada periode sama tahun lalu. Sebelumnya, CINT sempat membukukan rugi bersih sebesar Rp 5,96 miliar di kuartal I 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News