Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komitmen terhadap pengurangan emisi karbon terus menjadi fokus berbagai sektor industri, sejalan dengan target nasional menuju emisi nol bersih (net zero emission) pada 2060 dan pembangunan hijau berkelanjutan.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics), anak usaha PT ABM Investama Tbk yang bergerak di bidang logistik terintegrasi, berhasil meraih pencapaian membanggakan di tingkat internasional.
Tahun ini CKB Logistics mendapatkan BRONZE Stevie Winner dari ajang Asia-Pacific Stevie Awards atas program “Carbon Emission Reduction at Cakung Operation Area”. Proyek yang telah dijalankan sejak 2022 ini berhasil melakukan pengurangan emisi karbon lebih dari 110 ton CO₂e di area Cakung saja dengan capaian 8% untuk armada dan 22% untuk konsumsi listrik warehouse dibanding tahun 2021.
Direktur PT Cipta Krida Bahari, Iman Sjafei, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan upaya nyata perusahaan dalam mendukung efisiensi operasional sekaligus kepatuhan terhadap regulasi lingkungan.
Baca Juga: Pemerintah Atur Gratis Ongkir, Begini Dampaknya ke Iklim Usaha Logistik
“Program ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang kami dalam mendukung target ABMM menurunkan emisi karbon sebesar 16 persen pada 2030. Dengan pendekatan “Think Big, Start Small, Act Fast”, CKB Logistics berupaya membuktikan bahwa transformasi hijau dalam sektor logistik dapat dilakukan secara bertahap namun berdampak besar jika dikelola secara strategis,” tutur Iman dalam keterangan tertulis, Senin (19/5).
Sebagai langkah awal, Cakung dipilih menjadi focus area dengan berbagai inovasi seperti pergantian armada, pemasangan smart cabin untuk memantau perilaku berkendara, hingga skylight di gudang yang menurunkan konsumsi listrik hingga 15%.
Keberhasilan program ini diukur melalui sejumlah indikator kuantitatif, seperti total emisi CO₂e yang berhasil dikurangi, persentase pengurangan konsumsi listrik dan bahan bakar, serta usia rata-rata armada. Emisi dihitung menggunakan faktor emisi Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), yaitu 2,7 kg CO₂e per liter diesel dan 0,785 kg CO₂e per kWh listrik.
Selain itu, perubahan perilaku berkendara juga menjadi tolok ukur penting, yang dilihat dari data smart cabin terkait penurunan frekuensi pengereman mendadak dan akselerasi agresif.
Project Lead Carbon Emission Reduction at Cakung Operation Area, Muhammad Rosyid, menjelaskan bahwa tantangan utama dalam proyek ini adalah membangun konsistensi praktik baru di lapangan. “Kami berfokus pada pengukuran yang akurat dan transparan, mulai dari monitoring emisi, perubahan pola berkendara, hingga efisiensi energi di warehouse. Semua ini butuh komitmen awal yang kuat, tapi hasilnya nyata,” ujarnya.
Baca Juga: Bea Cukai Ungkap Ekspor Lewat Pusat Logistik Berikat Terus Meningkat
Presiden Direktur ABMM, Andi Djajanegara mengungkapkan pencapaian ini merupakan wujud dari komitmen ABMM dalam upaya menciptakan solusi hijau dan pengurangan emisi karbon melalui anak usaha dalam industri logistik yang terpadu.
“Kami senantiasa menciptakan inovasi yang memaksimalkan operasional dan memprioritaskan solusi yang mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Prestasi ini diharapkan menjadi pendorong CKB Logistics untuk terus berinovasi terhadap upaya mewujudkan zero emission, mengedepankan solusi hijau yang berkelanjutan selaku perusahaan logistik,” ujar Andi.
Selanjutnya: Klaim Tak Terlibat Perlindungan Situs Judi Online, Budi Arie Beberkan 3 Poin Ini
Menarik Dibaca: ASRI dan Unilever Bersiap Edukasi 200.000 Murid dan Guru soal Sustainability
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News