Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perusahaan minuman ringan PT Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) akan menambah kapasitas produksi menjadi 2,1 miliar per tahun pada tahun 2015. Jumlah tersebut merupakan total produksi dari 6 lini produksi minuman mereka yang terdiri dari karbonasi dan non-karbonasi.
Wilson Siahaan, Head of Corporate Affairs Coca Cola Amatil Indonesia mengatakan Coca Cola akan terus melakukan investasi untuk menambah kapasitas produksi, dan jalur distribusi. "Tahun depan kami akan tambah kapasitas produksi sehingga total menjadi 2,1 miliar liter per tahun," tegas Wilson belum lama ini..
Sayangnya, Wilson enggan membeberkan nilai investasi untuk penambahan kapasitas tersebut. Ia juga enggan membeberkan berapa kapasitas produksi perusahaan saat ini.
Catatan saja, Coca-Cola Amatil Indonesia saat ini memiliki 9 pabrik di Indonesia. Lokasi pabrik mereka ada di Medan, Padang, Lampung, Surabaya, Semarang, Cibitung, Cikedok, Bali dan Sumedang.
Wilson mengatakan prospek industri minuman ringan di Indonesia ini masih sangat baik, sehingga CCAI akan melakukan ekspansi kapasitas produksi. "Jumlah penduduk yang besar, ekonomi yang terus bertumbuh, minat yang besar terhadap minuman ringan, sehingga kami targetkan pertumbuhan bisnis kami dobel digit tahun ini," ujar Wilson.
Untuk diketahui saja, CCAI memiliki produksi karbonasi dan non-karbonasi. Adapun lini produksi non karbonasi terdiri dari minuman isotonik, juice, teh, air minum dalam kemasan, dan susu.
Sedangkan minuman karbonasi yakni Coca-Cola, Fanta, Sprite, Diet Coke, Coke Zero, dan
Schweppes. Adapun produksi minuman isotonik mereka adalah Aquarius dan Powerade Isotonik. Untuk lini produksi juice, mereka mengeluarkan produk Minute Maid Pulpy.
Sementara itu untuk produksi teh, perusahaan mengeluarkan merek Frestea. Sementara itu dari lini produksi susu, perseroan memiliki produk bernama Nutriboost.
Untuk produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) CCAI juga memiliki merek Ades yang memiliki cetakan kemasan berwarna hijau. Untuk diketahui saja, Ades yang dicetak dengan kemasan warna biru dikeluarkan oleh PT Akasha Wira International. Keduanya memproduksi Ades, dengan kemasan berbeda.
Wilson mengatakan saat ini mayoritas penjualan CCAI masih berasal dari minuman berkarbonasi.
Selain menambah kapasitas produksi, CCAI juga akan membuka distribution center baru pada 27 Agustus di Semarang. Distribution centre seluas 2,7 hektare itu akan menjadi pusat distribusi di area Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Pembukaan distribution center tersebut akan menambah jumlah distribution center yang saat ini berjumlah 85 titik diseluruh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News