Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) semakin gencar dilakukan pemerintah. Adapun salah satu opsi yang sudah masuk dalam roadmap menuju net zero emission di 2060 mendatang adalah pengembangan Pembangkit Listrik bertenaga nuklir (PLTN).
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana menjelaskan dalam catatan yang sudah dituangkan dalam roadmap menuju net zero emission di 2060, pada periode 2021-2050 commercial operation date (COD) pertama untuk PLTN direncanakan mulai di 2049 yang bisa dipercepat atau lebih lambat.
"Kita punya target PLTN mungkin mencapai 40 GW di akhir 2060 dan kami yakin teknologi PLTN makin ke sini makin aman," jelasnya dalam acara virtual, Kamis (24/11).
Baca Juga: Tahun 2026, Bukit Asam (PTBA) menargetkan 50% pendapatan berasal dari bisnis energi
Rida mengatakan, saat ini ada dua syarat penting yang harus dipenuhi untuk mendirikan PLTN. Pertama, political will. "Misalnya presiden bicara go nucler, maka selesai," ujarnya.
Syarat kedua, adalah penerimaan dari masyarakat yang sampai dengan saat ini masih diragukan surveinya oleh Batan. Namun Rida melihat, trennya menjadi lebih baik karena masyarakat saat ini lebih mengerti dan menerima kehadiran PLTN di negeri ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News