kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.288   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.207   93,38   1,31%
  • KOMPAS100 1.052   13,74   1,32%
  • LQ45 811   9,44   1,18%
  • ISSI 232   3,03   1,32%
  • IDX30 422   4,95   1,19%
  • IDXHIDIV20 494   4,53   0,93%
  • IDX80 118   1,36   1,16%
  • IDXV30 120   1,51   1,27%
  • IDXQ30 136   1,21   0,89%

Colliers: Pandemi Berdampak ke Peningkatan Ketidakpastian Operasional Properti


Kamis, 03 Februari 2022 / 20:29 WIB
Colliers: Pandemi Berdampak ke Peningkatan Ketidakpastian Operasional Properti
ILUSTRASI. Kawasan perkantoran di Jakarta,


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan profesional terdiversifikasi terdepan dan firma manajemen investasi Colliers (NASDAQ and TSX: CIGI) menerbitkan Market Insights mengenai Implikasi Hybrid Working dalam Pengelolaan Gedung Kantor dan Ruang Kerja.

Menurut Andy Harsanto, Head of Real Estate Management Services Colliers Indonesia, berbagai ketidakpastian yang muncul akibat pandemi mempengaruhi peningkatan pada faktor-faktor seperti volatility (volatilitas), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleksitas), dan ambiguity (ambiguitas), sering disingkat sebagai VUCA.

"Baik secara langsung maupun tidak langsung, pandemi juga berdampak pada properti, khususnya pada aspek operasional. Termasuk dalam, keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan kerja (K3) dalam kondisi pandemi. Ketersediaan layanan dari organisasi pengelola, serta penyedia jasa dari pihak ketiga, dinamika kondisi keuangan penyewa, pemilik properti yang merasakan dampak terhadap kinerja keuangan yang dihadapi, tren atau kebutuhan yang bergeser atau berubah akibat perkembangan pasar saat ini dan kembali ke kantor dengan sistem hybrid working," jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Kamis (3/2).

Baca Juga: Colliers International Indonesia: Beberapa Kawasan Industri Antisipasi Kenaikan Harga

Christina Ng, Head of Facilities Management Colliers Indonesia menyatakan bahwa setelah beberapa waktu, perusahaan-perusahaan telah menerapkan sistem work-from-home (WFH), tetapi juga memberikan pilihan kepada karyawan untuk work-from-office (WFO) atas dasar kesukarelaan.

Ia berkata, saat ini perusahan-perusahaan mulai menerapkan sistem return to office (RTO), sehingga terdapat kewajiban bagi para pekerja untuk kembali bekerja dari kantor, namun dengan memberlakukan aturan-aturan tertentu. Oleh karena itu, konsep hybrid working mulai diberlakukan secara luas oleh berbagai perusahaan.

"Hybrid Working yang merupakan kombinasi dari bekerja di kantor dengan bekerja dari mana saja, termasuk dari rumah, memberikan manfaat seperti, keseimbangan kehidupan-kerja, engagement karyawan dan karyawan yang ingin fokus menyelesaikan tugas dapat memilih untuk WFH, tetapi demi menjaga kesehatan mental, karyawan dapat memilih untuk WFO, sebagai contoh, keluar dari zona nyaman mereka dan kembali berinteraksi dengan berbagai pihak," ujarnya.

Namun, lanjut Christina, manfaat yang disebutkan bukan berarti hanya berdampak pada pengelolaan perusahaan saja, melainkan juga gedung.

Terdapat beberapa implikasi dan antisipasi yang dapat ditelaah lebih jauh, sebagaimana dampak dari hybrid working yang diperkirakan akan bertahan selama beberapa tahun ke depan.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×