Sumber: Antara | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Combiphar perusahaan yang bergerak di bidang industri farmasi berencana bertransformasi menjadi perusahaan preventif dengan mengembangkan suplemen dan nutrisi sebagai antisipasi semakin tingginya kesadaran hidup sehat di masyarakat.
"Kami akan mengembangkan suplemen dan nutrisi untuk mencegah penyakit degeneratif seperti jantung, kolesterol, hypertensi, diabetes," kata Presiden Direktur PT Combiphar, Michael Wanandi di Padalarang Jawa Barat usai menerima kunjungan komunitas SabangMerauke, Rabu (19/8).
Michael mengatakan, fasilitas produksi untuk suplemen dan nutrisi diharapkan rampung secara bertahap pada kuartal 4 2015 sampai dengan kuartal 1 2016.
Michael mengungkapkan, ke depan perusahaan selain mengembangkan obat-obatan resep juga akan terus mengembangkan obat-obatan non resep termasuk suplemen dan vitamin.
"Kita memiliki Combi Hope program tanggung jawab sosial perusahaan yang dijalankan secara berkelanjutan dengan tujuan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat Indonesia," kata Michael.
Combiphar saat ini juga tengah menyiapkan investasi untuk pembangunan pabrik bio similiar senilai US$ 15 juta di kawasan industri Jababeka. Pabrik ini nantinya akan memproduksi obat-obatan non kimia, seperti memproduksi vaksin.
Michael juga mengungkapkan Combiphar akan melakukan investasi berupa peremajaan dan penataan kembali pabrik di Padalarang Jawa Barat.
Lebih jauh terkait Combi Hope, Michael menjelaskan terdapat dua pilar yakni pendidikan dan pemberdayaan. Program ini dijalankan oleh Combiphar secara berkelanjutan sejak tahun 2014 dan berhasil mendapatkan apresiasi positif dari banyak kalangan, khususnya di bidang CSR, pendidikan, dan kesehatan.
Selama berkunjung ke Combiphar, anak-anak yang tergabung dalam komunitas SabangMerauke mendapatkan penjelasan tentang bagaimana perjalanan panjang Combiphar yang bertransformasi dari perusahaan kuratif menuju perusahaan preventif, serta kontribusinya bagi masyarakat.
"Peserta SabangMerauke juga mendapatkan wawasan bagaimana berkarir di perusahaan consumer healthcare, ujar Michael.
Sebagai perusahaan farmasi, Combiphar telah bertransformasi menjadi perusahaan consumer healthcare modern yang memproduksi dan memasarkan hampir 200 obat-obatan resep dan obat-obatan bebas.
Perusahaan menargetkan meraih penjualan Rp 1 triliun pada 2015. "Kendala kami hampir 95% bahan baku dari impor sehingga terimbas melemahnya rupiah, disisi lain perusahaan juga tidak bisa sembarangan menaikkan harga," ujarnya.
Satu-satunya solusi, Combiphar akan meningkatkan produksi serta melakukan efisiensi di segala lini seraya menunggu ekonomi kembali membaik, ujar Michael.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News