CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.757   28,00   0,17%
  • IDX 8.420   13,34   0,16%
  • KOMPAS100 1.164   -0,44   -0,04%
  • LQ45 848   -0,95   -0,11%
  • ISSI 294   0,44   0,15%
  • IDX30 442   -0,63   -0,14%
  • IDXHIDIV20 514   -0,01   0,00%
  • IDX80 131   0,01   0,01%
  • IDXV30 135   -0,15   -0,11%
  • IDXQ30 142   -0,01   -0,01%

Condong ke padat modal, tenaga kerja turun 28,12%


Kamis, 24 April 2014 / 18:53 WIB
Condong ke padat modal, tenaga kerja turun 28,12%
ILUSTRASI. Soccer Football - FIFA World Cup Qatar 2022 - Group F - Belgium v Canada - Ahmad Bin Ali Stadium, Al Rayyan, Qatar - November 23, 2022 Canada players pose for a team group photo before the match REUTERS/Matthew Childs


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Arah investasi industri yang kini terjadi adalah pada industri padat modal dan bukan pada industri padat karya. Karenanya penyerapan tenaga kerja pun menurun signifikan.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), penyerapan tenaga kerja pada triwulan I 2014 sebesar 260.156 orang. Jumlah ini menurun 28,12% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 361.924 orang.

Bahkan bila dibanding periode terakhir 2013, realisasi penyerapan tenaga kerja pada tiga bulan pertama 2014 ini melorot sampai 39,51%. Triwulan IV 2013 realisasi tenaga kerja sebesar 430.107 orang.

Kepala BKPM Mahendra Siregar mengatakan trend investasi industri untuk padat karya memang berkurang. Investor akan mengutamakan industri yang sesuai dengan potensi yang ada di Indonesia.

Maka dari itu, yang harus diperhatikan ke depannya adalah memperbaiki daya saing. Sehingga dalam kaitannya dengan penciptaan tenaga kerja bisa lebih menciptakan produktivitas tenaga kerja.

Daya saing tercipta apabila ada peningkatan kualitas sumber daya manusia.  "Kalau kualitas manusianya makin meningkat dan produktif dengan rasio yang sama maka bisa diperoleh kesempatan kerja yang lebih besar," ujar Mahendra dalam konferensi pers di Gedung BKPM Jakarta, Kamis (24/4).

Sekedar gambaran, BKPM mencatat realisasi investasi triwulan I 2014 sebesar Rp 106,6 triliun. Adapun realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 72 triliun sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 34,6 triliun. Nilai investasi triwulan I 2014 sebesar Rp 106,6 triliun tersebut tumbuh 14,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 93 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×