kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Covid-19 melonjak, Matahari Putra Prima sebut industri ritel akan kembali terpuruk


Selasa, 15 Juni 2021 / 18:57 WIB
Covid-19 melonjak, Matahari Putra Prima sebut industri ritel akan kembali terpuruk
ILUSTRASI. Pengunjung berbelanja kebutuhan di salah satu pusat belanja di Jakarta, Jumat (30/10/2020). Covid-19 melonjak, Matahari Putra Prima sebut industri ritel akan kembali terpuruk.


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta) mengingatkan seluruh warga DKI agar meningkatkan kewaspadaan karena lonjakan kasus corona di Jakarta sangat mengkhawatirkan. 

Hal itu lantaran adanya laju kasus aktif corona di Jakarta yang menunjukkan peningkatan signifikan hingga 50%. Hal ini akan memaksa DKI Jakarta mengambil langkah-langkah pengetatan untuk mengendalikan penyebaran kasus seperti yang terjadi pada September 2020 dan Februari 2021 yang lalu.

Data menunjukkan bahwa dalam sepekan terakhir kasus aktif corona di Jakarta pada tanggal 6 Juni 2021 adalah 11.500, dan pada hari ini menjadi 17.400 sehingga dalam sepekan telah terjadi peningkatan 50%.

Menanggapi hal itu, Head of Public Affairs PT Matahari Putra Prima (MPPA) Fernando Repi mengungkapkan bahwa masyarakat harusnya lebih meningkatkan lagi protokol kesehatan serta harus aware terhadap kasus Covid-19. 

Baca Juga: Matahari Putra Prima (MPPA) gelar private placement, Gojek akan masuk?

Menurutnya, adanya rencana pengetatan wilayah DKI Jakarta tak hanya merugikan masyarakat banyak namun juga tentu berdampak pada pusat perbelanjaan. 

“Kalau sudah naik drastis gini kasusnya kan kita-kita juga yang rugi, industri ritel bahkan bisa dikatakan akan kembali terpuruk,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Selasa (15/6). 

Bahkan menurutnya, efek domino dari adanya pengetatan tersebut bahkan dapat menyebabkan banyak gerai ritel yang terancam tutup. Tak hanya itu, ia juga khawatir akan banyak terjadi lagi pengurangan atau pemecatan pada karyawan-karyawan di industri ritel. 

“Ini jadi hal yang simalakama atau kondisi yang serba salah. Maka itu masyarakat penting sekali untuk nurut dengan apa yang pemerintah anjurkan,” ujarnya. 

Baca Juga: Bursa Selasa 15/6 segera dibuka, cermati 3 rekomendasi saham untuk trading hari ini

Meski demikian, ia mengatakan bahwa MPPA sendiri akan mempersiapkan strategi-strategi khusus terutama membuka jalur penjualan lain misalnya lewat sosial media (Whatsapp) dan lewat online yakni melalui E-commerce seperti Shopee, Blibli dan lainnya. 

Adapun, saat ini kontribusi penjualan MPPA masih ditopang oleh segmen Hypermarket dan supermarket dengan porsi 96%. Sisanya disumbangkan oleh segmen grosir dan convenience store dengan porsi masing-masing 2%. 

Selanjutnya: Lindungi karyawan, MPPA wajibkan karyawan dari luar kota tes swab dan karantina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×