Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kebijakan pemerintah menurunkan PPh Final dan BPHTB menjadi 0,5 persen dan 1 persen untuk Skema Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Real Estate (KIK-DIRE) belum membuat pengembang properti tertarik menghimpun dana dari skema tersebut dalam waktu dekat.
Salah satunya adalah PT Cowell Development Tbk (COWL) yang menargetkan ke arah tersebut pada 2021 nanti.
Pasalnya, saat ini COWL dinilai belum memiliki portofolio yang cukup baik untuk menghimpun dana dari Skema KIK-DIRE tersebut.
"Saat ini portofolio kita masih belum cukup, tapi kemungkinan kita memang arahnya akan kesana, mungkin dalam 5 tahun lah kita akan ke sana," kata kata Presiden Direktur COWL, Edhi Sutanto, di Jakarta, Senin (30/5/2016).
Untuk itu, Edhi berencana akan menambah recurring income dari proyek-proyek yang dikerjakan oleh COWL.
Saat ini, COWL tengah mengembangkan proyek apartemen Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan serta landed house di Balikpapan, Serpong, dan juga Cikarang.
Uniknya, COWL justru akan menambah recurring income-nya dari pengembangan mal di proyek-proyek yang ada di apartemen atau landed house mereka.
"Jadi mal akan kita tambah dalam lima tahun kalau bisa dua atau tiga, mungkin itu ada di Borneo Paradiso, mungkin di Oasis Cikarang, atau dari proyek-proyek lainnya," pungkas Edhi.
Hingga saat ini, proyek mal besutan COWL adalah Plaza Atrium di Senen, Jakarta Pusat. Dari jumlah net leasebale sebesar 33,3 hektar, area okupansi Plaza Atrium sudah tembus 95,99 persen atau 32,03 hektar. (Penulis: Ridwan Aji Pitoko)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News