Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Cowell Development Tbk (COWL) membukukan pertumbuhan pendapatan usaha pada 2015. Pertumbuhan tersebut dikarenakan penjualan beberapa proyek besutan mereka.
"Angka penjualan dan pendapatan usaha yang diperoleh perseroan pada tahun 2015 sebesar Rp 583,3 miliar. Jumlah itu naik tiga persen dibandingkan tahun 2014 yang hanya sebesar Rp 566,4 miliar," kata Presiden Direktur COWL, Edhi Sutanto, di Jakarta, Senin (30/5/2016).
Edhi mengakui pertumbuhan itu tidak didapatkan secara mudah. Menurutnya, banyak kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) yang memengaruhi kinerja mereka.
Kebijakan tersebut diantaranya adalah turunnya BI Rate menjadi 7,5 persen pada Februari 2015 dan diikuti dengan penerapan aturan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).
"PPnBM sebesar 20 persen yang dikenakan untuk produk properti seperti rumah, apartemen, dan kondominium di atas Rp 10 miliar tetap memengaruhi penjualan produk kami secara signifikan," ucap Edhi.
Kebijakan lainnya, lanjut Edhi, yang turut memengaruhi penjualan COWL adalah rasio Loan to Value (LtV). Bagi Edhi, kebijakan itu mengakibatkan para investor menahan diri untuk tidak membeli berbagai unit properti milik COWL.
Kendati begitu, beberapa proyek COWL, yakni The Oasis di Cikarang dan Lexington Residence di Jakarta Selatan masih menjadi penyumbang terbesar terkait pertumbuhan pendapatan usaha mereka.
The Oasis merupakan proyek hasil pengembangan PT Nusantara Prospekindo Sukses (NPS), anak perusahaan COWL.
Saat ini, salah satu tower apartemen di The Oasis yakni Tower Mahogany di atas lahan seluas 6,14 hektar dengan total unit 624 unit apartemen diklaim telah sold out.
"The Oasis yang kita bangun dari tahun 2013, Desember 2015 kemarin sudah serah terima dan ke depannya akan mengembangkan Tower Accacia dan perumahan Pinewood," jelas Edhi.
Adapun untuk apartemen Lexington Residence, kata Edhi, meski masih dalam tahap pembangunan, kedua towernya telah mengalami penjualan cukup signifikan.
Selain mendapatkan peningkatan di sektor pendapatan usaha, COWL juga berhasil membukukan kenaikan pada sektor laba kotornya.
"Laba kotor perseroan tumbuh 14,5 persen menjadi Rp 381,8 miliar pada 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp 333,5 miliar," tandas Edhi. (Penulis: Ridwan Aji Pitoko)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News