Reporter: Femi Adi Soempeno |
JAKARTA. CP Prima tidak serius menggarap tambak udang Aruna Wijaya Sakti (AWS). Padahal, menurut klausul pembelian awal saat mengambil alih tambak tersebut dari PT Perusahaan Pengeloa Aset (PPA) tiga tahun lalu, CP Prima wajib merevitalisasi industri udang eks-Dipasena untuk meningkatkan produksinya.
Nah, dengan masuknya investor baru dari Malaysia dan juga investor lokal, diharapkan produksi udang eks-Dipasena pulih. Ini tentu membawa banyak manfaat. Selain banyak menyerap tenaga kerja, produksi udang nasional juga terdongkrak. Maklum, produksi udang CP Prima menyumbang sekitar 40% produksi nasional.
"Di sana sudah ada infrastruktur yang bagus untuk poduksi, kalau dia (CP Prima) tidak mau, dia bisa jual kepada yang berminat," jelas Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad.
Fadel mengaku, saat ini dia belum punya instrumen legal yang bisa memerintahkan CP Prima menjual asetnya tersebut. "Saya sedang cari itu," kata Fadel. Dia menambahkan di akhir April ini akan memanggil manajemen CP Prima untuk menjelaskan rencana kerja mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News